Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, saling bertukar pendapat mengenai siklus partai berkuasa.
Awalnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyindir bahwa partai berkuasa hanya bisa bertahan selama 10 tahun sebelum berganti. Ganjar Pranowo kemudian membalas sindiran tersebut.
Dalam acara Simposium Demokrasi dan Deklarasi Pemilu Damai Mahasiswa Indonesia, di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Bahlil menyebut bahwa demokrasi membuat jabatan kepala daerah, anggota DPR, hingga presiden bisa diisi secara bergantian.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa sejak reformasi tahun 1998 hingga 2009, partai pemenang pemilihan umum (pemilu) selalu berganti, begitu juga jabatan presiden dari Gus Dur, Megawati, hingga Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat dua periode atau 10 tahun.
Ganjar Pranowo menyambut pernyataan tersebut dengan menegaskan bahwa PDIP selalu bersama rakyat dan masih solid untuk memimpin Indonesia ke depan. Ia juga menyebut bahwa Bahlil merupakan pribadi yang unik dan adaptif.
Sebelumnya, Bahlil juga merespons pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut bahwa gaya pemerintah saat ini mengarah seperti Orde Baru (orba). Bahlil menilai pernyataan tersebut berbeda dari pandangan objektifnya sebagai mantan aktivis.
Bahlil menegaskan bahwa sejak awal kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada tahun 2014 hingga sekarang, komposisi menteri di kabinet dijabat oleh figur dari berbagai partai politik dan kalangan profesional, hal yang tidak bisa dijumpai di masa Orde Baru.
