Relawan gabungan saat ini sedang mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah menggunakan perahu karet pada Jumat (9/2/2024). Hingga dini hari Jumat (9/2), relawan gabungan masih terus mengevakuasi ratusan warga yang terjebak banjir. BPBD Kabupaten Demak mencatat bahwa 30 desa di tujuh kecamatan terendam banjir sejak Senin (5/2) karena jebolnya tanggul Sungai Jratun, Sungai Wulan, Sungai Tuntang, dan Sungai Cabean akibat hujan deras dari wilayah hulu.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak mencatat bahwa luas areal tanaman padi petani yang tergenang banjir di beberapa daerah mencapai 1.400 hektare dengan usia tanaman yang bervariasi. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Agus Herawan, menyatakan bahwa data tersebut masih bisa bertambah karena daerah yang terdampak banjir masih terus meluas.
Agus Herawan juga mengungkapkan bahwa banjir terjadi di Kabupaten Demak karena adanya air kiriman dari daerah atas, sehingga luas lahan tanaman padi yang terdampak banjir masih berpotensi untuk bertambah. Ia menegaskan bahwa semua tanaman padi yang terdampak banjir akan didata untuk memperoleh bantuan demi meringankan beban petani.
Suwondo, Kepala Desa Dempet (Kecamatan Dempet), juga menyampaikan bahwa lahan tanaman padi di desanya terdampak banjir dengan luas areal sekitar 70 hektare dan usia tanaman antara 45-60 hari. Beberapa tanaman padi bahkan tergenang air hingga tidak terlihat, yang hanya dapat bertahan selama lima hari. Ia juga menyoroti bahwa harga jual tanaman padi yang sudah siap panen turun akibat kualitasnya yang menurun akibat kandungan air yang terlalu tinggi.
BPBD Demak mencatat bahwa total wilayah terdampak banjir terdapat 30 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Adapun kecamatan yang terdampak antara lain Wonosalam, Karangtengah, Gajah, Karanganyar, Dempet, Karangawen, dan Bonagung.
Sumber: Antara, Republika