BANDA ACEH – Raihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ‘melejit’ atau melonjak drastis dalam enam hari terakhir. Lonjakan suara partai yang dipimpin anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep itu bahkan melampaui penambahan suara yang didapatkan PDI Perjuangan, partai peraih suara terbanyak dalam Pemilu Legislatif DPR RI. Ledakan suara itu terlihat dalam hasil penghitungan suara sementara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Data perolehan suara setiap partai dalam Pemilu Legislatif DPR RI itu dipublikasikan di situs web pemilu2024.kpu.go.id.
Hasil rekapitulasi terhadap data dari 530.776 Tempat Pemungutan Suara (TPS) per Senin (26/2/2023) pukul 06.00 WIB, menunjukkan bahwa PSI memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen. Sementara itu, PDI Perjuangan mendapatkan 12.321.991 suara (16,52 persen).
Selanjutnya, hasil rekapitulasi terhadap 541.260 TPS per Sabtu (2/3/2023) pukul 13.00 WIB menunjukkan bahwa PSI telah mendapatkan 2.399.469 suara atau 3,13 persen. Di sisi lain, PDI Perjuangan tercatat memperoleh 12.584.432 suara (16,41 persen).
Dari data tersebut, terlihat bahwa PSI mendapatkan tambahan 397.976 suara dan persentasenya bertambah 0,45 persen dalam enam hari terakhir. Sementara itu, PDI Perjuangan mendapatkan tambahan suara sebanyak 262.441, namun persentasenya turun 0,11 persen.
PSI merupakan satu-satunya partai yang mengalami lonjakan suara sebesar itu. Data masuk untuk rekapitulasi bertambah dari 10.484 TPS dalam enam hari terakhir.
Komisioner KPU RI, Mochammad Afifuddin enggan memberikan komentar panjang ihwal lonjakan suara PSI tersebut. Dia menyatakan bahwa raihan suara resmi mengacu pada hasil rekapitulasi manual berjenjang.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi juga terheran-heran melihat lonjakan suara PSI hingga persentase raihan suaranya melebihi 3 persen. Menurutnya, hal ini tidaklah normal mengingat data masuk yang sudah mencapai 64,75 persen dari total TPS. Lonjakan suara PSI dalam Sirekap bukanlah sesuatu yang biasa terjadi.
Partai politik peserta Pemilu Legislatif DPR RI berlomba-lomba meraih suara di atas ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Karena jika total suara nasional partai tidak melampaui ambang batas tersebut, maka partai tersebut tidak akan mendapatkan kursi di parlemen. Meskipun caleg dari partai yang tidak melebihi ambang batas parlemen meraih suara tertinggi di daerah pemilihan, namun semua itu tidak akan berdampak karena partainya tidak akan mendapat kursi dalam pembagian kursi.
