JAKARTA— Setelah hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 diumumkan, Pemuda Katolik merasa perlu terlibat dalam roadmap akselerasi pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Peran keterlibatan Pemuda Katolik menjadi tema utama Kursus Kepemimpinan Lanjut (KKL) II Pemuda Katolik 2024 yang diselenggarakan di Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan, pada tanggal 22-24 Maret 2024.
Mengusung tema “Kiprah Strategis dan Akseleratif Kader Pemuda Katolik Pasca Pemilu 2024”, KKL II kali ini menjadi istimewa karena menjadi momen evaluasi perjalanan dan akselerasi kader Pemuda Katolik yang baru saja terlibat dalam Pemilu 2024. Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, menyatakan bahwa keterlibatan para kader Pemuda Katolik dalam kontes Pemilu 2024 adalah panggilan hati untuk menginspirasi dunia.
Bagian penting dari diskusi pada KKL II adalah peran kader Pemuda Katolik setelah pemilu. Gusma menyebutkan bahwa ada 35 kader Pemuda Katolik yang terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi maupun kabupaten/kota, dan 74 kader Pemuda Katolik terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu.
Pemuda Katolik berusaha memperkuat eksistensi dan perannya dalam kehidupan sosial politik masyarakat, karena kader Pemuda Katolik adalah bagian dari struktur kebangsaan Indonesia. Keterlibatan dalam pemerintahan membuat peran Pemuda Katolik semakin diakui sebagai organisasi berpengaruh dan berkarisma.
KKL II merupakan jenjang tertinggi dalam pembentukan kader Pemuda Katolik nasional. Setiap kader harus terus meningkatkan kualitas diri, terutama dalam bidang kepemimpinan. KKL II dibuka oleh Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama, Suparman Sirait, didampingi oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat.
Suparman menekankan tentang pentingnya kader Pemuda Katolik tetap berdasarkan doktrin dan ajaran Gereja Katolik, serta bergerak sesuai dengan ideologi Pancasila dan konstitusi negara. Selain itu, ia menambahkan bahwa menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah, dan Pemuda Katolik harus mampu melayani orang-orang kecil, miskin, dan tak berdaya.
KKL II tahun ini akan diisi dengan seminar, materi, dan kunjungan ke tempat-tempat rohani. Seminar tersebut disampaikan oleh para hierarki, profesional, akademisi, senior, dan aktivis. Event ini juga akan mencakup perjalanan ke Pasebon Tri Panca Tunggal, Goa Maria Fatima Sawer Rahmat, dan Paroki Cisantana.
Sumber: Republika (https://news.republika.co.id/berita/sat1uh320/kemenag-ajak-pemuda-katolik-jadi-pelayan-rakyat-kecil)