Airlangga menyampaikan di MK bahwa bukan hanya Indonesia yang memberikan bantuan sosial akibat El Nino

by -569 Views
Airlangga menyampaikan di MK bahwa bukan hanya Indonesia yang memberikan bantuan sosial akibat El Nino

JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang memberikan bantuan sosial (bansos) kepada rakyatnya akibat fenomena El Nino. Dia menyebut bahwa sejumlah negara tetangga dan negara maju juga memberikan bansos sebagai antisipasi El Nino sejak akhir 2023.

Hal tersebut diungkapkan oleh Airlangga saat memberikan keterangan dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (5/5/2024). Bansos menjadi topik pembahasan karena pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dalam gugatan mereka menduga bahwa Presiden Jokowi menggunakan bansos untuk kepentingan pemenangan Prabowo-Gibran.

Airlangga awalnya menjelaskan bahwa berbagai negara, termasuk Indonesia, mengalami dampakcuaca El Nino sejak Desember 2023. Fenomena tersebut, yang meliputi peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik, mengganggu produksi pangan, khususnya beras, karena penanaman harus ditunda.

“Kondisi ini membuat pasokan pangan seperti beras terganggu, yang tentunya berdampak signifikan terhadap masyarakat miskin,” ujar Airlangga.

Oleh karena itu, beberapa negara memberikan bansos kepada rakyatnya. Singapura misalnya, mengalokasikan dana sebesar Rp 13 triliun untuk memberikan bansos senilai 800 dolar per orang dimulai dari September 2023.

India juga menyediakan Rp 2.200 triliun untuk memberikan bansos berupa sereal dan minyak kepada 800 juta penduduknya dari September hingga Desember 2023. Selain itu, ada bantuan subsidi pupuk untuk masyarakat.

Airlangga juga menyebut bahwa Malaysia memberikan bansos kepada 8,7 juta keluarga dengan anggaran Rp 25 triliun pada tahun 2023. Pemerintah Filipina juga memberikan bantuan tunai kepada 2,3 juta petani pada September 2023 sebagai antisipasi dampak El Nino.

Amerika Serikat juga memberikan bantuan berupa food stamp kepada 41 juta orang atau 21,6 juta rumah tangga. Mereka juga memberikan paket bantuan inflasi kepada 23 juta rakyatnya, serta perlindungan terhadap dampak perubahan iklim ekstrem dengan nilai setara Rp 835 triliun.

“Bantuan sosial di Indonesia, contohnya bantuan pangan, diberikan kepada 22 juta orang atau 7,9% dari penduduk. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia 25,6%, Singapura 41,7%, India 55,6%, dan Amerika 12,1%,” ujar Airlangga.

Selain itu, Airlangga juga menyebut bahwa anggaran program perlindungan sosial (perlinsos), termasuk bansos, untuk tahun 2023 sebesar Rp 486 triliun, dan untuk tahun 2024 sebesar Rp 496,8 triliun.

“Kenaikan anggaran perlindungan sosial tahun 2024 didominasi oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar rupiah,” kata ketua umum DPP Partai Golkar tersebut.