BADAN Penanggulangan Bencna Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung sudah menyiapkan diri untuk melakukan penanggulangan dampak kemarau. Berdasarkan prediksi musim kemarau akan terjadi pada Juni-September.
“BPBD Kabupatan Bandung siap siaga menghadapi musim kemarau. Kami siap mendistribusikan air bersih ke wilayah yang mengalami krisis air,” papar Kepala BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama, Minggu (16/6).
Pada musim kemarau tahun lalu, lanjut dia, sebanyak 30 kecamatan terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih. BPBD Kabupaten Bandung mendistribusikan air bersih mencapai 9,3 juta liter.
Baca juga : Daerah Lereng Merapi Kekeringan, BPBD Klaten Mulai Melakukan Droping Air
Kejadian lain di wilayah ini iaah kebakaran lahan dan hutan yang terjadi sebanyak 271 kali. Kebakaran didominasi areal kebun milik masyarakat dan kebakaran hutan.
“Tahun ini, kami perkirakan kemarau tidak sehebat 2023. Tahun lalu, kemarau berlangsung panjang,” tambahnya.
Uka menambahkan beberapa waktu lalu sudah ada beberapa desa yang minta bantuan pendistribusian air bersih. Namun, kemudian kembali turun hujan, sehingga belum ada air bersih yang harus didistribusikan.
Baca juga : 7 Desa di Bangka Barat Rawan Krisis Air
Dia mengimbau masyarakat untuk menghemat pemakaian air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Saat ini sudah ada surat peringatan dini yang dilayangkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Bahwa pada bulan Juni ini hingga September 2024, berpotensi terjadi musim kering atau kemarau. Walau masih ada turun hujan, kita tetap meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kekeringan tersebut,” tambahnya.
Kaji cepat
Baca juga : BPBD Cianjur Waspadai Dampak Kemarau
Pemerintah juga sudah melakukan berbagai langkah dan ikhtiar menghadapi potensi musim kemarau tersebut. Di antaranya, BPBD Kabupaten Bandung sudah melaksanakan rapat koordinasi (rakor) di internal jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bandung.
“Termasuk kita juga sudah mengikuti dan menghadiri rakor di BPBD Provinsi Jabar, untuk antisipasi musim kemarau tahun ini,” katanya.
Saat ini pula, imbuh Uka Suska, BPBD sedang melakukan langkah-langkah ikhtiar berupa kaji cepat survei lapangan atau monitoring ke sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung.
Baca juga : Jelang Musim Kemarau, Ada 81 Desa di Banyumas Terancam Krisis Air Bersih
“Sejumlah kecamatan dijadikan sample untuk mengetahui ketersediaan air bersih disaat memasuki musim kemarau. Pelaksanaan survei lapangan itu dalam upaya pengumpulan data supaya lebih akurat dalam upaya penanganan kebencanaan,” ujarnya.
Lebih lanjut Uka Suska berharap kepada para kepala desa, lurah maupun camat untuk mengoptimalkan fungsi dan pemanfaatan embung-embung dalam ketersediaan air untuk antisipasi musim kemarau tersebut.
“Fungsi embung-embung itu adalah untuk menyimpan air. Dengan harapan disaat kemarau bisa digunakan untuk kebutuhan air masyarakat,” katanya.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat jangan sembarangan membakar sampah. Pengelolaan dan pengurusan sampah bisa lebih optimal dalam upaya pencegahan peristiwa kebakaran.