Respons Survei Litbang Kompas, Pengamat: Kepercayaan dan Keyakinan Publik bersama Prabowo-Gibran

by -193 Views
Respons Survei Litbang Kompas, Pengamat: Kepercayaan dan Keyakinan Publik bersama Prabowo-Gibran

Menurut pengamat politik sekaligus Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, ada kontinuitas kepercayaan dan keyakinan publik terhadap pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang akan dilanjutkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto. Hal ini tercermin dari survei Litbang Kompas terbaru yang menunjukkan adanya kesinambungan pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo didasarkan pada berbagai faktor.

Ujang melihat dari survei tersebut bahwa publik memiliki kepercayaan tinggi atas kemampuan menyelesaikan berbagai persoalan bangsa Indonesia seperti ekonomi, kesehatan, dan lain-lain yang dapat diatasi baik di masa pemerintahan Jokowi maupun nantinya di bawah Prabowo.

Capaian ini dianggap sebagai momentum bagus bagi Prabowo-Gibran untuk membangun dan mengelola Indonesia lebih maju dan mensejahterakan rakyat dalam lima tahun ke depan setelah pelantikan pada 20 Oktober mendatang. Ujang menyatakan bahwa masyarakat bangga karena Prabowo-Gibran diyakini dapat membawa perubahan dan perbaikan yang diharapkan dalam lima tahun mendatang.

Menurut Ujang, masyarakat Indonesia sudah antusias melihat Prabowo-Gibran melanjutkan kepemimpinan dari Jokowi-Ma’ruf. Survei Litbang Kompas selama dua periode pemerintahan Jokowi-Maruf menunjukkan bahwa kepuasan publik tercatat positif, bahkan lebih tinggi di akhir masa jabatan Jokowi-Maruf.

Litbang Kompas mencatat bahwa sebanyak 83,6% publik yakin bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran akan meningkatkan martabat negara di mata internasional. Selain itu, publik juga optimis terhadap peningkatan nilai tambah pengolahan hasil alam, pertumbuhan ekonomi, penambahan lapangan kerja, kedaulatan pangan, program makan bergizi gratis, pembangunan IKN, dan pemberantasan korupsi di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Survei tersebut dilakukan oleh Litbang Kompas melalui wawancara tatap muka pada 27 Mei-2 Juni 2024 dengan 1.200 responden yang dipilih secara acak di 38 provinsi di Indonesia. Dengan tingkat kepercayaan 95%, margin error sekitar 2,83%. Survei tersebut didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).

Source link