Sejumlah desa di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mulai dilanda kekeringan akibat musim kemarau panjang. Sejak sebulan terakhir, kekeringan melanda sedikitnya empat desa di Kecamatan Beruntung Baru, yaitu Desa Babirik, Desa Muara Halayung, Desa Kampung Baru dan Desa Haur Kuning.
“Musim kemarau menyebabkan sumur-sumur warga mengering,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, Warsita, Selasa (3/9).
Untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih, BPBD Banjar menyalurkan air ke lokasi kantong-kantong permukiman warga.
Baca juga : BNPB Siapkan Langkah Pencegahan Kekeringan dan Karhutla di Jawa Tengah
“Ada sejumlah daerah yang rawan kekeringan saat musim kemarau. Jika kemarau berlangsung lama maka kekeringan akan semakin meluas,” tuturnya.
Tidak hanya memicu kekeringan, kemarau juga mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kalsel, pada Senin (2/9), karhutla terjadi di empat daerah yaitu Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, Barito Kuala dan Banjar.
Kebakaran terparah melanda area semak belukar di kawasan dekat bandara Syamsudin Noor di Landasan Ulin Kecamatan Lianganggang, Kota Banjarbaru, dengan luas lahan terbakar mencapai 24 hektare. Di Kabupaten Banjar kebakaran terjadi di dua lokasi di Kecamatan Beruntung Baru seluas tujuh hektare.
“Satgas harus berjibaku melakukan pemadaman kebakaran hingga malam hari,” kata Kepala BPBD Kalsel Suria Fadliansyah.
Hingga saat ini luas hutan dan lahan yang terbakar di Kalsel sudah mencapai ratusan hektare. (Z-11)