Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Indikator antara 22 hingga 29 September 2024, ditemukan bahwa 73,3% masyarakat Indonesia mendukung pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yang dipimpin oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.
Peneliti utama Hendro Prasetyo menyatakan bahwa 33,7% dari populasi mengetahui KIM Plus, sebuah koalisi politik. Di antara yang mengetahui, mayoritas mendukung pembentukannya, dengan 73,3% menyatakan dukungannya.
“Dari mereka yang mengetahui KIM Plus, mayoritas setuju dengan pembentukannya,” jelas Hendro saat merilis Temuan Survey Nasional: Evaluasi Publik Terhadap 10 Tahun Kepemimpinan Joko Widodo, yang disiarkan di YouTube pada Jumat (4 Oktober).
Secara demografis, kesadaran publik tentang KIM Plus tertinggi di kalangan pria berusia 22-40 tahun, terutama dari kelompok etnis Sunda, Batak, Minang, Betawi, dan Bugis, serta di antara mereka yang memiliki tingkat pendidikan dan pendapatan menengah hingga atas. Kesadaran juga lebih tinggi di daerah perkotaan, termasuk Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi, dan Maluku-Papua.
“Dari yang mengetahui, mayoritas mendukung. Namun, persetujuan lebih rendah di antara kelompok usia terlampau muda, etnis Minang dan Melayu, serta penduduk Jakarta dan Maluku-Papua,” catat Hendro.
Terkait afiliasi politik, pengetahuan tentang KIM Plus lebih tinggi di kalangan pendukung Gerindra, NasDem, PKS, dan PAN. Di antara mereka yang mengetahui, hanya pendukung PKS yang menunjukkan pendapat yang terbagi-bagi tentang koalisi tersebut.
Survei melibatkan 1.200 responden dari seluruh Indonesia. Sampel tambahan diambil dari 11 provinsi terbesar, termasuk Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, dengan 300 responden per wilayah, dan 200 responden dari Sumatera Barat.
Survei menggunakan sampel acak multistage dengan margin error sekitar 2,3% dan tingkat kepercayaan 95%.