SEORANG marbot Mushola Baiturohman, Desa Samborejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Hartoyo,56, disiram air keras oleh orang tidak dikenal saat berangkat ke masjid untuk menjalankan salat subuh Jumat (8/11).
Korban penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal itu mengalami luka bakar cukup parah di bagian tubuhnya seperti seperti lengan kanan yang hampir seluruhnya melepuh, kemudian bagian perut, belakang paha dan beberapa titik di kedua kaki bagian bawah. “Untung tidak terkena kepala atau wajah,” kata Hartoyo sambil menahan rasa sakit.
Peristiwa penyiraman air keras itu, lanjut Hartoyo, terjadi ketika baru saja keluar rumah menuju musalah, namun tiba-tiba ada orang dari arah belakang menyiramkan sesuatu mengenai beberapa bagian tubuh hingga terasa seperti terbakar. “Saya sempat melakukan perlawanan tetapi pelaku mengambil batu hendak memukul hingga saya lari minta pertolongan warga,” imbuhnya.
Setelah warga mendengar teriakan korban dan berdatangan, pelaku melarikan diri. Oleh warga, kemudian korban dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Mereka juga langsung melaporkan peristiwa tersebut ke kepolisian agar dapat ditangani sehingga pelaku segera tertangkap.
Sebagai marbot di musalah itu, ungkap Hartoyo, setiap hari bertugas mengumandangkan azan subuh. Namun tiba-tiba ada orang tidak dikenal menyerang dengan menyiramkan air keras, meskipun selama ini merasa tidak pernah mempunyai musuh atau ribut dengan pihak lain.
Menurut korban tang berprofesi sebagai penjahit dan menerima orderan dari para juragan, meskipun tidak dapat melihat muka, pelaku mempunyai ciri-cirinya masih muda, tinggi dengan pakaian jaket gelap, memakai tudung jaket penutup kepala ditambah penutup wajah dan memakai celana jeans.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Pekalongan Kota Ajun Komisaris Yoyok Agus Waluyo mengatakan hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus penyiraman air keras terhadap marbot masjid tersebut, sejumlah petugas telah diturunkan untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan warga dan korban.
“Kami masih selidiki dengan mengumpulkan keterangan dan bukti, tersangka pelaku yang belum diketahui identitasnya masih dikejar,” ujar Yoyok Agus Waluyo. (N-2)