SAINS sering dianggap sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan yang cukup sulit, terutama dalam dunia pendidikan. Rasa takut atau cemas terhadap bidang ini, membuat banyak orang ragu untuk mendalaminya.
Saat seseorang memutuskan untuk belajar di bidang sains, mereka bisa saja menghadapi berbagai kesulitan akademis. Seperti putus sekolah atau bahkan memutuskan untuk mengganti jurusan di awal masa studi.
Menurut survei yang dilakukan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) melalui Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2018, Indonesia berada di peringkat 62 untuk sains, 64 untuk membaca, dan di posisi 63 untuk matematika. Peringkat Indonesia berada di bawah Thailand, yang menempati posisi 54 untuk sains, 57 untuk membaca, dan 54 untuk matematika.
Lalu, apa yang membuat sains begitu sulit untuk dipelajari?
Ada berbagai alasan mengapa seseorang yang belajar sains merasa ilmu pengetahuan ini sangat sulit. Salah satu penyebab utamanya adalah pendidikan sains menuntut kemampuan kognitif dan kesiapan mental yang tinggi dari para siswa. Akibatnya, belajar sains memerlukan usaha yang jauh lebih besar dibandingkan dengan mata pelajaran akademis lainnya.
Belajar sains, siswa perlu memiliki dasar yang kuat di bidang lainnya, seperti matematika, pemahaman bacaan, dan kemampuan menulis. Tantangan ini semakin berat karena sains terus berkembang dengan penemuan dan teori baru, sehingga siswa perlu ikut memperbarui pengetahuan mereka secara rutin.
Sains juga sulit dipelajari karena banyaknya materi yang harus dihafal. Hal inilah yang bisa menjadi beban bagi para siswa, jika memiliki kesulitan menghafal dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, dalam perkuliahan belajar sains juga membutuhkan motivasi tinggi. Bagi mahasiswa yang mengambil bidang seperti kedokteran, pasti akan dihadapi dengan proses belajar yang panjang dan sulit. Dampaknya, beberapa mahasiswa menyerah setelah mengalami kesulitan pertama, entah karena kurangnya motivasi, kegagalan percobaan, nilai ujian yang rendah, atau ketidakpahaman terhadap suatu topik.
Itulah alasan mengapa sains sering dianggap sulit untuk dipelajari. Sebenarnya, sains bisa terasa lebih mudah jika tenaga pendidik dapat menyajikannya dengan cara yang menarik, misalnya dengan menambahkan elemen permainan dan mengubah metode pembelajaran menjadi lebih interaktif. Menyediakan sumber daya visual juga dapat membantu pelajar mengingat informasi dengan lebih baik.
(Cadaceus International Publishing/Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan/Z-3)