Mengenal Angklung Harmoni Bambu yang Mendunia

by -3 Views
Mengenal Angklung Harmoni Bambu yang Mendunia
Angklung, alat musik tradisional khas Jawa Barat, menjadi warisan budaya dunia. Terbuat dari bambu dan dimainkan dengan digoyangkan, angklung menghasilkan harmoni nada yang unik.(MI/Naviandri)

INDONESIA adalah negara kepulauan dengan kekayaan budaya yang luar biasa, termasuk alat  musik. Salah satunya, angklung yang berasal dari Jawa Barat. Alat musik ini menjadi warisan budaya yang dikenal secara internasional. 

Alat musik dari bambu ini mampu menghasilkan harmoni nada yang unik dan merdu hanya dengan menggoyangkannya. 

Dalam rangka perayaan hari Angklung sedunia pada 16 November, Mari kita kupas dan ketahui lebih dalam apa itu Angklung dan kapan sebenarnya angklung dimainkan.

Apa Itu Angklung?

Melansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, angklung adalah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digetarkan. Angklung terdiri dari dua atau lebih tabung bambu yang diikat pada kerangka bambu yang lebih besar. 

Setiap tabung bambu menghasilkan satu nada tertentu, sehingga untuk memainkan sebuah lagu, diperlukan beberapa angklung yang dimainkan beberapa orang. Filosofi ini mencerminkan nilai-nilai kerja sama, karena satu nada tidak akan cukup untuk menciptakan sebuah harmoni.

Sedangkan dalam segi bahasa, “angklung” berasal dari dua kata bahasa Sunda yaitu “angkleung-angkleung” dengan arti diapung-apung. Lalu, “klung” yang berarti suara dari alat musik tersebut. Jadi, angklung berarti suara yang dihasilkan dengan cara diangkat atau diapung-apungkan.

Angklung diperkirakan sudah ada sejak abad ke-7 dan digunakan dalam berbagai upacara adat, terutama di tanah Sunda, Jawa Barat. Pada awalnya, angklung dimainkan untuk menghormati Dewi Sri, dewi pertanian yang dipercaya membawa kesuburan bagi tanaman. Alunan angklung dipercaya dapat mengundang kedamaian dan kesejahteraan, terutama dalam konteks pertanian dan panen.

Waktu yang Tepat Angklung Dimainkan?

Angklung pada awalnya dimainkan dalam upacara-upacara adat, terutama yang berkaitan dengan pertanian dan panen. Pada beberapa daerah di Jawa Barat, angklung juga digunakan sebagai alat musik ritual untuk memanggil hujan atau menyambut musim panen. 

Dengan perkembangan zaman, angklung mulai dimainkan pada acara-acara umum seperti festival, pernikahan, hingga acara kenegaraan. Alat musik ini juga sering dimainkan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari kegiatan seni budaya, serta dalam acara-acara pariwisata yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Kini, angklung tidak hanya dimainkan di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara. Pementasan angklung sering dilakukan dalam acara budaya internasional, seperti di Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan negara-negara Eropa. Pada tahun 2010, UNESCO secara resmi memasukkan angklung ke dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Kemanusiaan, yang menandakan bahwa angklung telah menjadi warisan dunia yang diakui.

Angklung dianggap sebagai salah satu alat musik yang unik karena teknik permainannya yang melibatkan seluruh tubuh. Berbeda dari alat musik lainnya, angklung dimainkan dengan cara digoyangkan, yang menciptakan getaran suara yang khas. Keunikan ini menarik minat berbagai kalangan di dunia untuk belajar angklung, termasuk komunitas-komunitas pecinta budaya di luar negeri. (Kemendikbud RI/angklungcentre/Z-3)

Source link