26 Aksara Lampung Vokal, Konsonan, Tanda Diakritik, dan Angkanya

by -21 Views
26 Aksara Lampung Vokal, Konsonan, Tanda Diakritik, dan Angkanya
26 Aksara Lampung Vokal, Konsonan, Tanda Diakritik, dan Angkanya
Aksara Lampung Vokal, Konsonan, Tanda Diakritik, dan Angkanya(Ilustrasi)

AKSARA Lampung adalah sistem tulisan tradisional yang digunakan oleh suku Lampung, sebuah suku yang mendiami provinsi Lampung di bagian selatan Pulau Sumatera, Indonesia.

Aksara ini memiliki ciri khas dan sejarah yang menarik serta perbedaan dengan aksara Indonesia baku (yaitu abjad Latin yang digunakan dalam bahasa Indonesia saat ini).

Sejarah Aksara Lampung

Aksara Lampung diperkirakan sudah digunakan sejak abad ke-15, meskipun tidak ada catatan pasti mengenai tahun pasti penggunaannya.

Aksara ini awalnya digunakan untuk menulis bahasa Lampung, yang merupakan bahasa Austronesia dengan beberapa dialek, seperti dialek Nyo, Api, dan Abung.

Penggunaan aksara Lampung dipengaruhi oleh sistem tulisan dari India, terutama aksara Pallava dan Skrip Tamil, yang masuk ke wilayah Sumatera melalui jalur perdagangan dan pengaruh budaya India.

Seiring berjalannya waktu, aksara Lampung mengalami beberapa perubahan dan variasi dalam penggunaannya. Pada awal abad ke-20, ketika pengaruh kolonialisme Belanda semakin kuat, aksara Lampung mulai tergantikan oleh aksara Latin yang diperkenalkan dalam sistem pendidikan formal.

Struktur dan Karakteristik Aksara Lampung

Aksara Lampung memiliki 20 huruf dasar, yang terbagi dalam dua kelompok besar: huruf vokal dan huruf konsonan. Beberapa karakteristiknya meliputi:

  • Aksara Abugida: Aksara Lampung adalah jenis abugida, yaitu setiap karakter dasar mewakili sebuah suku kata yang terdiri dari konsonan diikuti oleh vokal yang tidak tertulis (biasanya vokal /a/), meskipun vokal dapat ditambahkan menggunakan tanda diakritik.
  • Huruf Vokal: Ada 5 vokal utama yang digunakan dalam aksara Lampung.
  • Tanda diakritik: Untuk mengubah vokal dasar, aksara Lampung menggunakan tanda diakritik yang diletakkan di atas atau di bawah huruf konsonan.
  • Tanda baca: Aksara Lampung memiliki tanda baca sendiri, meskipun ini jarang digunakan dalam tulisan modern.

26 Aksara Lampung, Angka, Beserta Tanda Diakritiknya

Aksara Lampung terdiri dari dua jenis utama, yaitu huruf konsonan dan huruf vokal. Berikut adalah tabel aksara Lampung yang mencakup huruf konsonan, vokal, dan tanda diakritik:

1. Huruf Konsonan (21 Huruf)

2. Huruf Vokal Aksara Lampung (5 Huruf)

3. Tanda Diakritik (Untuk Vokal)

Aksara Lampung secara keseluruhan menggunakan sistem abugida, di mana setiap karakter dasar mewakili satu suku kata, yang biasanya terdiri dari satu konsonan diikuti oleh vokal default (/a/). Tanda diakritik digunakan untuk mengganti vokal default dengan vokal lainnya seperti /i/, /u/, /e/, atau /o/.

4. Angka dalam Aksara Lampung:

Perbedaan dengan Aksara Indonesia Baku (Latin)

Aksara Lampung dan aksara Indonesia baku (Latin) memiliki beberapa perbedaan penting:

  1. Jenis Aksara:


    • Aksara Lampung adalah abugida, yang mana setiap huruf dasar mewakili konsonan diikuti vokal secara default, dan bisa diubah dengan diakritik.
    • Aksara Indonesia baku menggunakan abjad Latin, yang mana setiap huruf mewakili satu fonem (suara) baik konsonan atau vokal secara terpisah.

  2. Penggunaan dalam Bahasa:


    • Aksara Lampung digunakan untuk menulis bahasa Lampung, sedangkan aksara Indonesia baku (Latin) digunakan untuk menulis bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa resmi negara.
    • Aksara Lampung lebih erat kaitannya dengan budaya dan identitas lokal suku Lampung, sedangkan aksara Latin lebih bersifat universal dan digunakan untuk komunikasi nasional dan internasional.

  3. Penerapan dalam Pendidikan:


    • Aksara Lampung tidak diajarkan secara luas di sekolah-sekolah, sementara aksara Latin adalah aksara yang diajarkan di seluruh Indonesia.
    • Meskipun ada upaya pelestarian aksara Lampung, penggunaan aksara ini semakin menurun karena dominasi aksara Latin dalam kehidupan sehari-hari.

  4. Visual dan Bentuk:


    • Bentuk aksara Lampung lebih berornamen dan berbeda dari abjad Latin, yang memiliki garis lurus dan bentuk yang lebih sederhana.
    • Aksara Lampung juga memiliki simbol yang cukup khas, sedangkan aksara Latin lebih universal dan digunakan di banyak bahasa di seluruh dunia.

Pelestarian Aksara Lampung

Meskipun aksara Lampung hampir terlupakan, ada upaya pelestarian melalui program pendidikan dan penggunaan aksara ini dalam seni dan budaya lokal.

Beberapa sekolah dan institusi budaya di Lampung berusaha mengajarkan aksara ini kepada generasi muda, dan beberapa naskah kuno masih dapat ditemukan di museum atau koleksi pribadi.

Selain itu, sejak tahun 2009, aksara Lampung telah diakui oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu bagian dari warisan budaya daerah.

Pemerintah juga mulai memasukkan aksara Lampung dalam pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah di Lampung, meskipun masih terbatas.

Source link