Populasi ternak di Kabupaten Purwakarta mengalami penurunan drastis dalam dua tahun terakhir. Hal ini disebabkan banyak peternak yang beralih ke usaha lain, termasuk industri, serta trauma akibat wabah penyakit dari daerah asal ternak. Data terakhir menunjukkan bahwa populasi sapi turun menjadi 12.000 ekor dari sebelumnya 13.000 ekor, sedangkan populasi domba mencapai 780.000 ekor. Kepemilikan ternak dibatasi untuk mencegah kerugian akibat kematian, yang mendorong peternak beralih ke sektor dagang atau pertanian.
Banyak peternak mengeluh kesulitan mencari pakan, terutama saat musim kemarau, sehingga pembatasan kepemilikan ternak dianggap sebagai langkah antisipasi. Pihak Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Purwakarta telah merancang program-program untuk meningkatkan populasi ternak melalui inseminasi buatan dan bimbingan teknis intensif. Selain ketersediaan hijauan pakan, penggunaan teknologi silase juga perlu dioptimalkan untuk mengatasi penurunan populasi ternak. Berbagai kecamatan seperti Tegalwaru, Maniis, Sukasari, Campaka, dan Cibatu diidentifikasi sebagai wilayah potensial untuk pengembangan hewan ternak, terutama sapi. Dengan adanya upaya-upaya ini, diharapkan populasai ternak di Purwakarta bisa kembali meningkat demi mendukung sektor peternakan di daerah tersebut.