Enea Bastianini menghadapi tantangan besar setelah kecelakaan untuk absen dalam tes di Barcelona pada akhir 2024. Pengalaman tiga hari di Sepang dianggapnya sebagai kesempatan untuk memahami lebih dalam KTM dan gaya berkendaranya. Pembalap Red Bull KTM Tech 3 tersebut merasakan kesulitan dalam mengeksploitasi bagian depan motor yang berbeda dengan gayanya yang biasa. Sebaliknya, Pedro Acosta tampak sangat efektif dalam mengendarai KTM dengan agresif. Meski masih jauh dari harapan, Bastianini berusaha mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini sebelum musim dimulai.
Dari sejumlah upaya yang dilakukan Bastianini, hanya sedikit yang membantu secara nyata. Dengan waktu yang terbatas sebelum musim dimulai, ia menyadari bahwa adaptasi mungkin akan memakan waktu lebih lama dibandingkan rekan-rekannya yang lebih berpengalaman. Meskipun tetap optimis, Bastianini menyadari bahwa perubahan perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan ketangguhan dalam menghadapi masalah yang muncul selama uji coba.
Dalam upaya untuk memperbaiki performa, Bastianini bersedia melihat data Pedro Acosta untuk menemukan cara berkembang. Meskipun sulit untuk menyesuaikan gaya berkendara, ia berusaha memahami perbedaan dalam teknik dan pendekatan yang digunakan oleh Acosta. Meski kendala masih ada, Bastianini tetap fokus untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum balapan perdana. Meski menyadari tantangan besar yang dihadapi, ia bertekad untuk terus berusaha mengatasinya dengan cara yang terbaik dan terus berkembang dalam menguasai motor KTM.
