Menteri BUMN Erick Thohir mengakui bahwa pergantian Direktur Utama Perum Bulog tidak lepas dari rendahnya penyerapan hasil panen beras petani. Lambatnya penyerapan beras oleh Bulog dapat mengancam target pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Perum Bulog ditugaskan untuk menyerap tiga juta ton beras selama musim panen raya dengan harga pembelian pemerintah yang telah dinaikkan menjadi Rp6.500 per kilogram. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani agar semakin termotivasi untuk meningkatkan produksi beras. Menteri BUMN Erick Thohir sendiri telah menetapkan Mayjen Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama baru Perum Bulog sebagai langkah penyegaran untuk memastikan penyerapan beras mencapai target yang diinginkan. Menurut Erick, penyerapan beras yang tidak maksimal dapat menyebabkan penurunan harga gabah dan mengurangi semangat petani untuk bertani. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap produksi beras dan pencapaian swasembada beras di Indonesia.
Alasan Dirut Bulog Diganti: Penyerapan Beras Tidak Maksimal
