Pemain Heritage dalam IBL: Penjelasan dan Contoh

by -26 Views

Indonesian Basketball League (IBL) memiliki kategori pemain berdasarkan status kewarganegaraan dan keturunan, salah satunya adalah pemain heritage. Pemain heritage adalah pemain yang memiliki kewarganegaraan di luar Indonesia tetapi memiliki garis keturunan Indonesia dari keluarganya. Status ini hanya diberikan kepada pemain yang bisa membuktikan hubungan darah hingga dua tingkat dari ayah, ibu, kakek, atau nenek yang berkewarganegaraan Indonesia. Untuk dikategorikan sebagai pemain heritage, diperlukan dokumen resmi seperti akta kelahiran, paspor, KTP, Kartu Keluarga, atau bukti hubungan keluarga yang sah.

Selain itu, pemain heritage juga harus memenuhi persyaratan administratif seperti Visa, KITAS, dan LOC dari FIBA. Keistimewaan dari pemain heritage di regulasi IBL adalah kemampuan mereka untuk bermain bersama pemain asing dalam satu tim. Meskipun tidak diwajibkan, kehadiran pemain heritage membawa warna baru dalam kompetisi IBL dan meningkatkan level persaingan.

Pada musim 2025, ada lima pemain heritage yang berpartisipasi di IBL. Mereka antara lain Devon Doekele Van Oostrum dari Rans Simba Bogor, Anthony Metten dari Kesatria Bengawan Solo, Reo Sakai dari Bali United Basketball Club, Xavier Ford dari Borneo Hornbills, dan Frank Victor Johnson dari Pacific Caesar Surabaya. Kehadiran mereka memberikan kontribusi besar dalam perkembangan IBL, memperkaya kualitas permainan, dan menambah daya tarik liga bagi penggemar bola basket di Indonesia.Ini membuat kompetisi semakin kompetitif dan menarik disaksikan, dengan kemampuan mereka yang setara dengan pemain naturalisasi memungkinkan variasi strategi permainan tim. Keseluruhan, pemain heritage memainkan peran penting dalam perkembangan IBL, membawa warna baru maupun pengalaman internasional dalam kompetisi volley ada.