Di era digital yang serba terhubung ini, penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, dan tablet telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi remaja. Penggunaan layar gadget tidak hanya untuk keperluan belajar, tetapi juga untuk hiburan dan interaksi sosial. Namun, terlalu lama menatap layar dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Menurut narasumber dari PAFI Kabupaten Nduga, penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kelelahan mata, gangguan tidur, postur tubuh yang buruk, dan penurunan kemampuan konsentrasi.
Salah satu dampak yang sering terjadi adalah digital eye strain atau kelelahan mata digital, yang bisa menyebabkan sakit kepala, mata kering, dan penglihatan buram. Paparan cahaya biru yang berasal dari layar elektronik juga dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur, dan akhirnya dapat berdampak negatif pada produktivitas belajar, kesehatan mental, dan kesejahteraan emosional.
Untuk membantu remaja mengatur waktu layar dengan bijak dan tetap sehat, PAFI Kabupaten Nduga merekomendasikan beberapa tips praktis. Salah satunya adalah menerapkan aturan 20-20-20 untuk mengurangi kelelahan mata. Dalam aturan ini, setiap 20 menit, disarankan untuk beristirahat sejenak dengan melihat objek di kejauhan selama 20 detik. Teknik ini dapat membantu mengurangi ketegangan pada mata dan mencegah kelelahan yang berlebihan.
Poin lain yang disorot adalah pentingnya membatasi penggunaan layar sebelum tidur. Paparan cahaya biru dari layar dapat mengganggu tidur, oleh karena itu, disarankan untuk membatasi penggunaan layar setidaknya satu hingga dua jam sebelum tidur. Selain itu, disarankan juga untuk menetapkan waktu bebas layar di tengah aktivitas harian, menggunakan aplikasi pengingat untuk mengatur waktu layar, melakukan peregangan dan aktivitas fisik secara berkala, serta memprioritaskan kesehatan mental dengan waktu layar yang seimbang.
Mengatur waktu layar dengan bijak adalah kunci untuk menjaga kesehatan fisik dan mental di era digital ini. PAFI Kabupaten Nduga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara aktivitas digital dan non-digital agar tubuh dan pikiran tetap sehat dan bugar. Dengan adanya panduan ini, diharapkan remaja dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak untuk kesehatan optimal.