Adrien Fourmaux didenda sebesar 10.000 euro dan dikenai denda tambahan 20.000 euro karena menggunakan bahasa yang dianggap tidak pantas dalam sebuah wawancara televisi Kejuaraan Reli Dunia (WRC). Komentar Fourmaux setelah SS 18 di Reli Swedia dinyatakan melanggar FIA Pasal 12.2.1.l dari Kode Olahraga Internasional FIA 2025. Saat diminta memberikan ringkasan tentang reli yang diikutinya, Fourmaux membagikan pengalaman start yang berantakan di awal etape 11, di mana ia memulai etape tanpa mengikat helm dengan benar. Langkah pembalap tidak menahan roda saat start dianggap rumit. Denda ini merupakan respons atas tindakan para pembalap yang menggunakan kata-kata tidak pantas selama balapan sebelumnya.
Setelah menyelesaikan Power Stage di Reli Swedia 2025, Fourmaux memberikan keterangan pasca-etape di mana ia mengakui kesalahan dan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas. Para steward menyoroti bahwa bahasa yang tidak pantas dan pelecehan verbal/fisik tidak diterima oleh FIA, bahkan jika kata-kata tersebut dianggap bahasa sehari-hari. FIA berkomitmen untuk memastikan bahasa yang pantas digunakan dalam berbagai platform publik, termasuk siaran langsung televisi dan media sosial. Motorsport merupakan olahraga global yang melibatkan berbagai latar belakang budaya, sehingga penting untuk menjaga profesionalisme dan rasa hormat dalam komunikasi.
FIA telah memutuskan bahwa sanksi yang diberikan kepada Fourmaux adalah proporsional dengan pedoman ISC FIA. Kejadian ini kembali menegaskan pentingnya menjaga etika berkomunikasi di dunia olahraga dan sebagai contoh bagi generasi atlet dan penggemar di masa depan. Laporan stewards menekankan bahwa keberlanjutan penggunaan bahasa yang pantas dan menjunjung tinggi standar profesionalisme merupakan hal yang penting dalam industri motorsport global.