Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sedang melakukan pendataan secara detail terkait jumlah warga yang terdampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang di Pelabuhan Ratu. Hal ini dilakukan agar tidak ada warga yang terlewat dalam menerima bantuan. Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, menjelaskan bahwa data yang ada saat ini masih terus berubah karena petugas lapangan sedang melakukan asesmen.
Data sementara menyebutkan bahwa bencana hidrometeorologi pada Kamis (6/3) menyebabkan 59 jiwa terdampak, 188 jiwa mengungsi, 5 orang meninggal dunia, dan 4 orang masih belum ditemukan. Selain itu, bencana juga menimbulkan kerusakan pada rumah warga, dengan sebanyak 51 rumah rusak ringan dan 42 rumah rusak berat. Wilayah yang paling parah terdampak bencana berada di Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, dan Lengkong.
Karena curah hujan yang tinggi, beberapa rumah warga rusak dan jembatan infrastruktur putus. Andreas menyampaikan keprihatinan atas bencana yang dialami warga dan menegaskan bahwa Pemkab Sukabumi terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat penanganan pasca bencana. Selain itu, Andreas juga menyerahkan bantuan berupa paket sembako dan perlengkapan dasar kepada masyarakat yang terdampak. Semoga kondisi ini segera pulih dan semua warga yang terdampak dapat ditangani dengan baik.