Pada Minggu (6/4), pemerintah melakukan persiapan untuk menghadapi puncak arus balik Lebaran guna mencegah penumpukan kendaraan pemudik di Trans Jawa dan Trans Sumatera. Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah skema rekayasa lalu lintas serta pembukaan jalur fungsional ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan untuk mendukung kelancaran arus balik.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, mengungkapkan bahwa jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan akan dibuka pada arus balik untuk mengurangi kepadatan di Simpang Susun Dawuan Km 66 ruas Tol Jakarta-Cikampek. Pembukaan jalur fungsional ini dioperasikan mulai 2 April 2025, dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB sesuai dengan keputusan kepolisian.
Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengurai kepadatan lalu lintas, terutama bagi pemudik dari arah Selatan Bandung menuju wilayah Jabotabek. Direktur Utama PT JJS, Charles Lendra, menjelaskan bahwa jalur alternatif ini dirancang untuk mengurangi kepadatan di Simpang Susun Dawuan KM 66 B, titik pertemuan arus lalu lintas dari Trans Jawa dan Bandung.
Penerapan jalur fungsional Japek II Selatan hanya diperuntukkan bagi kendaraan golongan satu (non-bus dan non-truk) dengan rambu petunjuk yang jelas sebelum akses masuk ke jalur fungsional. Disediakan juga layanan operasional seperti Mobile Customer Service (MCS), derek, ambulans, Polisi Jalan Raya (PJR), pengamanan ketertiban (Kamtib), serta patroli roda dua untuk mendukung kelancaran perjalanan mudik.
Diperkirakan bahwa jumlah kendaraan yang akan melintasi jalan pada arus balik mencapai lebih dari 2 juta kendaraan berdasarkan data pergerakan arus mudik. Sebelumnya, Korlantas memproyeksikan lebih dari 2,1 juta kendaraan meninggalkan Jakarta pada arus mudik Lebaran. Melihat hal tersebut, perlu adanya upaya bersama untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan selama arus balik Lebaran.
