Permasalahan Udara Kotor di F1 2025: Dampak dan Solusi

by -6 Views

Grand Prix Jepang tidak akan disebut sebagai salah satu balapan klasik Formula 1 sepanjang masa karena degradasi ban yang rendah membuat sebagian besar peserta keluar dari lintasan saat bendera start dikibarkan. Hal ini juga dipengaruhi oleh berkurangnya kesempatan untuk menyalip selama balapan, khususnya di lintasan Suzuka yang sulit untuk melakukan manuver.

Tidak mudah untuk melakukan penyalipan di Suzuka, terutama di Tikungan 1 yang membuat sistem DRS menjadi kurang efektif. Udara kotor juga menjadi faktor penting dalam sulitnya menyalip di lintasan ini. Hal ini disebabkan oleh desain mobil F1 yang sebelumnya lebih banyak menggunakan aerodinamika ‘overbody’, sehingga mobil sulit menyesuaikan diri dengan udara yang terganggu.

Peraturan baru yang diperkenalkan diharapkan dapat mengurangi downforce yang hilang saat mengikuti mobil di depannya, sehingga memungkinkan mobil untuk balapan lebih dekat. Meskipun demikian, celah pengembangan tetap ada, seperti yang dilakukan oleh tim-tim F1 dalam mengoptimalkan kinerja mobil mereka tanpa melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Kendati begitu, peningkatan downforce aerodinamis juga meningkatkan tingkat turbulensi, membuat mobil sulit untuk diikuti. Untuk mengatasi masalah ini, peraturan 2026 telah diantisipasi akan menghadirkan beberapa pengaturan ulang untuk memperbaiki situasi agar mobil dapat lebih mudah menyalip. Dengan berbagai usaha yang dilakukan, diharapkan masalah udara kotor yang seringkali menghambat penyalipan di lintasan F1 dapat diatasi.

Source link