Pemerintah Afrika Selatan hampir membuat keputusan terkait tawaran yang akan didukung untuk membawa Formula 1 kembali ke negara tersebut. Cape Town dan Kyalami menjadi dua pesaing utama dalam upaya tersebut. Cape Town menawarkan sirkuit jalanan sepanjang 5,7 km yang melalui pelabuhan Green Point dan memanfaatkan fasilitas di sekitar Stadion DHL. Desain baru ini diharapkan untuk menarik minat publik dengan lokasi pusat kota serta latar belakang alam Robben Island, tepi pantai, dan Table Mountain. Di sisi lain, Kyalami, dengan sejarah Formula 1 yang kaya, menawarkan sirkuit yang dibangun khusus untuk balapan. Meskipun demikian, pemerintah Afrika Selatan harus menunjukkan tawaran yang menarik untuk meyakinkan Formula One Management dan bersaing dengan negara-negara lain seperti Thailand, Rwanda, dan Korea Selatan agar kembali masuk dalam kalender balapan F1. Tanda tanya juga muncul terkait pendanaan dari pihak swasta dan pemerintah serta dukungan sponsor perusahaan. CEO Cape Town GP, Igshaan Amlay, optimis bahwa kembalinya F1 ke Afrika Selatan akan memiliki dampak positif pada ekonomi dan sektor pariwisata negara tersebut. Amlay, yang telah merintis proyek ini selama dua dekade, merasa momentum untuk mewujudkan impian tersebut semakin dekat karena popularitas F1 yang semakin meningkat.
Cape Town Focuses on Home F1 Project with Serious Intent
