Edan Alexander, seorang tentara Israel-Amerika dengan status ganda menjadi sandera di Gaza setelah serangan Israel, telah kehilangan kontak dengan kelompok yang menahannya. Juru bicara Hamas, Abu Obeida, mengonfirmasi kehilangan kontak tersebut, namun mereka masih berusaha untuk menghubungi kelompok tersebut. Alexander belum dilepaskan oleh Hamas meskipun Israel meminta pembebasannya sesuai dengan syarat gencatan senjata. Hamas telah merilis video yang menunjukkan pesan kepada keluarga para sandera, memperingatkan akan kembali dalam peti mati jika ofensif militer Israel dilanjutkan. Usulan gencatan senjata yang termasuk pembebasan setengah para sandera pada minggu pertama, juga menekankan pembebasan Alexander sebagai gestur niat baik. Israel melanjutkan ofensifnya setelah negosiasi untuk tahap kedua gencatan senjata sebelumnya gagal. Kelompok Hamas menolak tawaran Israel untuk gencatan senjata baru tanpa komitmen yang jelas. Sejak konflik dimulai, ribuan orang telah tewas, memperparah situasi kemanusiaan di Gaza. Serangan Hamas pada Oktober 2023 menculik banyak sandera, termasuk Alexander, yang belum dilepaskan hingga saat ini.
Hamas Kehilangan Kontak dengan Penahan Sandera Edan Alexander Gaza
