Film anak Jumbo mencapai kesuksesan luar biasa dengan mencatat 6 juta penonton, menjadi film animasi terlaris di Indonesia. Film ini kini menduduki peringkat tertinggi, bahkan melampaui kesuksesan animasi Frozen. Keberhasilan film Jumbo ini mengingatkan kita pada beberapa film anak Indonesia lainnya yang juga meraih kesuksesan box office.
Petualangan Sherina dipuji sebagai film yang menyegarkan industri film Indonesia. Diproduksi oleh Miles Films, film ini mencapai lebih dari 1,6 juta penonton saat penayangan perdana tahun 2000. Bahkan hingga saat ini, Petualangan Sherina masih banyak ditonton melalui layanan streaming. Dengan cerita petualangan Sherina dan Sadam untuk membebaskan diri dari penculik, film ini sukses meraih perhatian penonton. Kesuksesan film Petualangan Sherina mendorong rilis sekuelnya pada tahun 2023 dengan judul yang sama dan bintang utama yang tetap dipertahankan.
Sutradara Rudi Soedjarwo berhasil meraih kesuksesan besar dengan film Garuda di Dadaku pada tahun 2009. Dengan total penonton mencapai 4,9 juta, film ini mengangkat nilai patriotisme dan nasionalisme melalui olahraga sepak bola. Cerita tentang seorang siswa SD bernama Bayu yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola dan menghadapi segala rintangan sukses menginspirasi penonton.
Laskar Pelangi, film yang dirilis pada tahun 2008, juga berhasil menarik perhatian penonton dengan jumlah penonton mencapai lebih dari 4,7 juta. Diangkat dari novel karya Andrea Hirata, film ini mengisahkan perjuangan anak-anak dalam menuntut ilmu demi meraih cita-cita mereka.
Denias, Senandung Di Atas Awan, adalah film yang menceritakan perjuangan Denias dalam mengejar pendidikan. Dengan pengarahan sutradara John De Rantau, film ini berhasil meraih 4,4 juta penonton. Denias bahkan masuk seleksi Oscar tahun 2008 untuk kategori film asing dan memenangkan Asia Pacific Screen Awards. Kesuksesan film-film anak Indonesia ini memberikan inspirasi dan pesan positif kepada penonton dari berbagai kalangan.
