Di tengah pandemi COVID-19, sebuah usaha kecil yang berlokasi di Kota Bekasi, yaitu Diary, memilih untuk berkembang dan berinovasi. Diary merupakan merek perawatan kulit lokal yang telah berhasil meraih hati konsumen serta merambah pasar internasional. Proses pembuatan merek Diary dimulai dari keyakinan untuk tidak menunggu dan terus bergerak maju. Meskipun proses pendaftaran merek memakan waktu hampir dua tahun, tim Diary sudah mempersiapkan segalanya seperti membangun pabrik, mendapatkan tim produksi, dan melakukan uji coba untuk menciptakan produk yang sesuai.
Dalam menjalankan konsep Diary, tidak hanya berfokus pada fungsi produk saja, tetapi juga pada cerita dan identitasnya. Salah satu produk unggulannya, yaitu hair parfum, diinspirasi dari kebiasaan orang Indonesia yang naik motor dan menggunakan helm. Diary menciptakan penyegar rambut praktis dan harum sebagai jawaban atas kebutuhan gaya hidup perkotaan sehari-hari. Meskipun persaingan di dunia kecantikan sangat ketat, Diary memiliki keberanian dan pengalaman dua dekade sebagai distributor untuk terus maju.
Di samping hadir di jalur distribusi tradisional, Diary juga bertransformasi ke platform digital, terutama melalui Shopee. Dengan bergabung ke platform digital Shopee, Diary semakin dikenal dan berhasil menjadi salah satu merek teratas di kategori hair parfum dalam waktu singkat. Strategi pemasaran yang digunakan oleh Diary melibatkan fitur iklan dan algoritma AI, mengikuti kampanye Shopee, dan membangun jaringan afiliasi dengan konten kreator.
Bukan hanya di Indonesia, Diary juga telah merambah pasar internasional seperti Vietnam, Singapura, Myanmar, Laos, dan Jepang. Ekspansi ke pasar Jepang bukan hanya tentang ekspansi, tetapi juga tentang validasi kualitas produk Diary. Dukungan dari pemerintah dan program ekspor Shopee membantu Diary dan UMKM lainnya untuk menembus pasar global. Melalui kolaborasi ini, UMKM diharapkan mampu memperluas jangkauan produknya ke konsumen internasional.
