Rismon Hasiholan Sianipar, seorang ahli forensik digital, menjawab 97 pertanyaan dari Polda Metro Jaya terkait tuduhan ijazah palsu yang dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo. Rismon menjelaskan bahwa pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan metode ilmiah yang dikaji olehnya. Meskipun demikian, ada beberapa pertanyaan yang tidak bisa dijawab karena bersifat teknis. Rismon juga menjelaskan bahwa dia diundang oleh Polda Metro Jaya untuk klarifikasi sebagai saksi, bukan sebagai terlapor.
Selama hampir tujuh jam, Rismon dimintai klarifikasi terkait pelaporan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 30 April 2025. Rismon juga menjelaskan bahwa pertanyaan dari pihak penyidik terkait dengan media sosialnya dan diskusi dengan Roy Suryo. Dia juga menyebutkan tentang video yang diunggah di akun YouTube Balige Academy, di mana dia mengkaji lembar pengesahan dan skripsi Jokowi serta metode-metode yang digunakan.
Saat ditanya dalam kapasitas apa dia meneliti skripsi Jokowi, Rismon menjawab sebagai seorang peneliti yang bebas independen dan objektif. Dia menjelaskan bahwa sebagai peneliti, tugasnya adalah menjawab permasalahan yang ada di masyarakat tanpa harus memiliki otoritas tertentu. Interogasi tersebut dilakukan di ruang penyidik Polda Metro Jaya.
