Empat hari setelah kemenangan Marco Bezzecchi di Silverstone, Jorge Martin dan Aprilia menciptakan kejutan tak terduga. CEO Aprilia, Massimo Rivola, menyuarakan dukungan untuk RS-GP dan mendorong Martin untuk mempertimbangkan kembali keputusannya untuk meninggalkan tim. Aprilia menegaskan bahwa klausul performa yang diminta Martin tidak berlaku karena ia melewatkan beberapa sesi uji coba. Sementara itu, Martin merasa tertipu karena setuju dengan klausul tersebut saat bergabung dengan tim setahun lalu.
Ketegangan antara Aprilia dan Martin semakin meningkat, dengan harapan bahwa hal ini bisa mereda setelah pemulihan cedera Martin. Namun, acara All Stars Aprilia di Misano menjadi fokus, karena Martin harus hadir sesuai kontrak. Aprilia bersiap melakukan segala cara untuk mencegah Martin dari mengendarai motor pesaing sebelum 2027.
Kendati demikian, solusi yang paling masuk akal adalah negosiasi untuk menyelesaikan konflik ini dengan kompensasi yang mungkin diperlukan. Kedua belah pihak menyadari bahwa pertempuran hukum panjang hanya akan merugikan mereka berdua tanpa hasil yang jelas.argoutet, tetapi karena alasan praktis. Pertama, perselisihan ini akan diselesaikan di Italia, di mana Piaggio Group (perusahaan induk Aprilia) bermarkas. Kedua, terjebak dalam pertarungan hukum yang bisa berlangsung berbulan-bulan mungkin akan membuat para pelamar potensial takut.
