Kepala Desa Pematang Jering, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi, A Rasyid, memimpin aksi protes dan pengejaran kapal tongkang batubara yang menghancurkan puluhan keramba ikan warganya. Setidaknya 20 unit keramba ikan siap panen milik warga Desa Pematang Jering, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi, yang terletak di pinggiran Sungai Batanghari, rusak akibat satu unit bargas (kapal tongkang besi) sarat muatan batubara pada Sabtu dini hari. Aksi protes dilakukan oleh puluhan petani keramba Desa Pematang Jering di Sungai Batanghari sebagai bentuk ketidakpuasan atas kejadian tersebut.
Kepala Desa A Rasyid mampu menenangkan emosi warga dan menjalankan aksi pengejaran dan penahanan kapal tongkang tanpa kekacauan. Dalam orasinya, A Rasyid menyatakan bahwa kerugian akibat kejadian tersebut mencapai lebih dari lima ratus juta rupiah dan meminta pemerintah dan institusi terkait untuk menertibkan mobilitas kapal tongkang batubara di Sungai Batanghari untuk menjaga keamanan sentra budidaya ikan keramba di sekitar wilayah tersebut.
Setelah aksi protes, personel Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda Jambi berhasil menyelesaikan masalah melalui musyawarah. Pihak penabrak kapal bersedia untuk mengganti kerugian yang dialami petani keramba di Pematang Jering. Kejadian tersebut dipicu oleh kandasnya kapal tunda yang menarik tongkang karena tali baja mengait terbelit, sehingga tongkang itu kehilangan kendali dan menabrak puluhan keramba ikan di tepi Sungai Batanghari.
