Pada balapan yang diwarnai oleh hujan lebat, penundaan yang panjang, dan kondisi ekstrem, Nick Cassidy tampil dengan penuh wibawa dan berhasil mengantarkan Jaguar kembali ke posisi podium teratas. Pembalap asal Selandia Baru ini memimpin balapan sejak lap pertama, dengan kecepatan yang tidak bisa diimbangi pesaingnya. Setelah menunggu lebih dari 2,5 jam dan penundaan akibat cuaca buruk, balapan dimulai di belakang Safety Car sebelum akhirnya mobil-mobil diperbolehkan untuk bersaing. Cassidy memanfaatkan keadaan dengan berlari di udara yang bersih, tanpa genangan air dari mobil lain di depannya.
Ketika balapan mulai berlangsung, Cassidy dan pembalap lainnya mengaktifkan Attack Mode untuk peningkatan tenaga. Namun, Wehrlein, yang lebih lama memanfaatkan Mode Serangan, tidak mampu menyalip Cassidy meskipun mendekat. Cassidy terus mempertahankan keunggulan hingga finis, dengan sisa tenaga 10 persen, menunjukkan kecepatan yang konsisten dalam kondisi sulit. Kemenangan ini membawa Jaguar kembali ke puncak, setelah sebelumnya meraih kesuksesan di E-Prix Brasil.
Selain Cassidy, dua Porsche juga berhasil masuk podium, menggarisbawahi penampilan kuat pabrikan Jerman tersebut. Porsche kembali memimpin dalam klasemen tim, diikuti oleh Nissan yang juga menunjukkan hasil yang positif. Selain itu, kehadiran Maserati di posisi keempat memberikan hasil yang menggembirakan untuk Trident. Seluruh balapan berlangsung dengan pelbagai kondisi, dan pembalap dari berbagai tim berhasil bersaing, termasuk DS, Envision, LOLA, dan McLaren yang masuk dalam sepuluh besar.
Meskipun Nissan mengalami hari yang sulit dengan pembalapnya di luar zona poin, balapan ini menunjukkan persaingan yang ketat dan ketangguhan berbagai tim dalam menghadapi kondisi sulit. Dengan kekuatan dan strategi yang tepat, Nick Cassidy dan Jaguar mampu meraih kemenangan yang gemilang, mengukuhkan posisi mereka dalam kejuaraan Formula E.