Kualifikasi di Barcelona baru-baru ini menghadirkan hasil berbeda bagi dua pembalap Red Bull, Max Verstappen dan Yuki Tsunoda. Sementara Verstappen berhasil mencapai posisi ketiga, Tsunoda malah tersingkir di Q1 dan menjadi pembalap Red Bull kedua yang menempati posisi paling akhir dalam sesi kualifikasi reguler musim ini setelah Liam Lawson di Cina. Tsunoda mengungkapkan kekecewaannya atas “keterbatasan mendasar” pada mobilnya, yang tidak diketahuinya secara pasti. Helmut Marko pun menyebut perlu dilakukan diskusi internal terkait hal ini.
Pernyataan Verstappen bahwa Tsunoda tidak pantas berada di posisi kedua puluh setelah sesi kualifikasi di Barcelona mencerminkan situasi lama yang dialami Red Bull. Verstappen menegaskan kesulitan dalam mengendalikan mobil Red Bull, yang melelahkan dan berlangsung hingga beberapa tahun mendatang. Menurutnya, cengkeraman yang kurang menjadi salah satu faktor krusial yang menghambat performa tim.
Ketidakmampuan mobil Red Bull untuk bersaing dengan McLaren secara maksimal juga menjadi perhatian besar. Verstappen mengakui bahwa performa tim belum optimal dan memang harus diakui. Fokus mereka adalah pada peningkatan cengkeraman dan performa keseluruhan dalam upaya meraih hasil terbaik. Meski situasi tersebut mengkhawatirkan bagi Red Bull, Verstappen tetap mengutamakan pentingnya memiliki mobil kompetitif daripada memiliki rekan setim yang kompetitif.