Setelah liburan, seringkali orang merasa bersalah karena makan berlebihan dan pola makan tidak sehat. Namun, bukannya langsung melakukan diet ekstrem atau detoksifikasi, sebaiknya menjaga keseimbangan pola makan dengan gaya hidup sehat. Makanan tinggi lemak jenuh dan makanan manis yang biasa dikonsumsi saat liburan, jika berlebihan, dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan seperti peningkatan kadar kolesterol jahat dan lonjakan kadar gula darah.
Menurut ahli gizi Pratiwi, tubuh manusia sudah memiliki sistem detoks alami melalui organ-organ seperti hati, ginjal, dan sistem pencernaan. Dukungan terhadap organ-organ ini dengan pola makan sehat seperti mengonsumsi buah, sayur, dan makanan mengandung probiotik sangat penting. Selain itu, memenuhi kebutuhan serat juga diperlukan untuk menjaga kesehatan.
Meskipun menjaga pola makan sehat, Pratiwi tetap menyarankan pendekatan realistis dengan prinsip 80:20, di mana 80% kebutuhan kalori harian dipenuhi dari makanan berkualitas dan 20% sisanya boleh dari makanan yang kurang sehat. Aktivitas fisik seperti jalan kaki selama 15-30 menit setiap hari juga penting untuk menjaga kebugaran tubuh selama liburan. Jadi, bukan hanya pola makan yang perlu diperhatikan, tetapi juga aktivitas fisik agar tubuh tetap sehat dan bugar.