Dalam empat tahun terakhir, dunia F1 telah bersorak untuk Max Verstappen. Dia sering menunjukkan bakatnya yang luar biasa dalam balapan, dengan prestasi yang mengesankan dan keterampilan mengesankan dalam melewati lawan. Namun, di balik semua itu, muncul sisi gelap dari pembalap Belanda ini yang seringkali diabaikan oleh banyak pihak. Insiden terbaru di mana Verstappen memperlambat laju mobilnya untuk mengakibatkan tabrakan dengan George Russell di GP Spanyol mengungkapkan sisi tidak sportif dari sikapnya.
Beberapa insiden sebelumnya juga menunjukkan perilaku Verstappen yang kontroversial, seperti uji coba rem kasar terhadap Lewis Hamilton di GP Arab Saudi dan manuver kasar di GP Brasil dan GP Meksiko. Meskipun beberapa dari insiden tersebut dianggap tidak disengaja, banyak orang kini mulai mempertanyakan sikap Verstappen dalam balapan, dan apakah hukuman yang diterimanya sesuai dengan kesalahan yang dilakukannya.
Kritik terhadap Verstappen bukan hanya karena aksinya di lintasan yang berani, tetapi juga perilakunya yang tidak sportif dalam beberapa situasi. Pihak berwenang dalam F1 juga dianggap kurang tegas dalam memberikan sanksi yang sesuai terhadap Verstappen, membuat banyak orang meragukan keberpihakan mereka. Dengan tabrakan dan manuver yang disengaja, Verstappen seharusnya menerima konsekuensi yang lebih serius sesuai dengan keseriusan pelanggaran yang dilakukannya.
Dengan kehadiran online yang semakin kuat, Verstappen harus memperhatikan perilakunya di lintasan dan mengakui tanggung jawab atas tindakannya. Keberanian dan kepercayaan diri dalam balapan adalah hal yang baik, namun tidak jika itu dilakukan dengan cara yang tidak sportif dan berisiko bagi keselamatan dirinya sendiri dan pembalap lain. Masalah dengan Verstappen harus dilihat secara serius dan penegakan aturan harus dilakukan dengan konsisten untuk mencegah insiden yang merugikan dalam balapan Formula 1.
