Tragedi serangan udara Rusia di Kota Pryluky, Ukraina, telah menimbulkan kesedihan mendalam di kalangan warga setempat. Tim pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kejadian menemukan lima orang tewas dan sembilan lainnya terluka setelah drone menyasari bangunan tempat tinggal. Korban termasuk istri, anak perempuan, dan cucu dari salah satu petugas pemadam yang melakukan tugas pada malam itu. Kepolisian Nasional Ukraina menegaskan bahwa kehilangan tiga generasi ini sangat menyayat hati, terutama karena salah satu korban adalah Daryna Shygyda, putri seorang pemadam kebakaran yang juga merupakan polisi. Daryna, yang bergabung dengan kepolisian pada tahun 2020, sedang berkunjung ke rumah ibunya saat serangan maut terjadi.
Pihak kepolisian dan keluarga memberikan gambaran bahwa Daryna adalah seorang wanita yang kuat, cerdas, dan berdedikasi. Impian dan panggilan hidupnya adalah menjadi seorang polisi, yang diyakini terinspirasi oleh ayahnya yang seorang petugas pemadam kebakaran yang mengajarkannya nilai-nilai kepedulian sejak kecil. Meskipun Kremlin mencoba meredakan ketegangan dengan Putin mencoba berbicara tentang perdamaian, serangan udara Rusia terhadap warga sipil Ukraina masih berlanjut. Pemerintah kota Pryluky menyatakan dua hari berkabung sebagai bentuk penghormatan kepada para korban yang tewas dalam serangan mematikan tersebut. Presiden Ukraina, Zelensky, mendesak sekutu Barat untuk bersatu dan memberikan tekanan maksimum kepada Rusia guna mengakhiri pertumpahan darah yang terjadi di Ukraina.