Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau Ara, memastikan bahwa kementeriannya secara terus-menerus mengumpulkan masukan dan aspirasi dari generasi milenial terkait draf revisi program rumah subsidi agar lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat perkotaan saat ini. Ara menyampaikan hal ini dalam diskusi dengan pengembang perumahan mengenai wacana perubahan tipe rumah subsidi di Indonesia serta peninjauan mock-up rumah minimalis di kawasan perkotaan. Usulan perubahan tipe rumah subsidi dari 36 meter persegi menjadi 18 meter persegi masih dalam tahap rancangan dan belum disosialisasikan secara resmi. Ara membuka ruang diskusi dengan generasi milenial untuk memastikan kebijakan yang diambil relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Hasil dari masukan yang diterima menunjukkan bahwa banyak generasi milenial lebih memilih hunian yang tidak terlalu luas, tetapi lebih dekat dengan pusat kota, tempat kerja, dan akses transportasi umum. Semua ini demi kelayakan dan kesehatan hunian bagi mereka. Ara menegaskan bahwa keputusan akhir terkait program rumah subsidi akan didasarkan pada dukungan mayoritas generasi milenial. Program ini bertujuan untuk menyediakan rumah terjangkau di wilayah perkotaan, bukan di pedesaan, dan kementerian masih aktif mengumpulkan masukan dari berbagai komunitas milenial lintas profesi.
Menteri PKP Bahas Draf Revisi Rumah Subsidi untuk Milenial
