Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan sejumlah modus pelaku kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) pada korban di Jakarta, salah satunya melalui ajakan pertemanan di media sosial. Biasanya, korban TPPO yang ditangani oleh PPPA Provinsi DKI Jakarta cenderung awalnya didekati oleh pelaku melalui media sosial karena tidak mendapatkan dukungan hangat dari keluarga. Pelaku mulai mendekati korban dengan menawarkan diri sebagai teman cerita atau menggunakan relasi romantika untuk kemudian meminta korban untuk melakukan layanan prostitusi daring.
Selain itu, pelaku juga bisa menggunakan modus utang budi pada korban dengan menawarkan pinjaman uang dan tempat tinggal kepada korban yang tidak memiliki dukungan kuat dari keluarga. Modus lainnya yang digunakan pelaku termasuk menawari korban pekerjaan melalui media sosial, dengan kasus di mana korban dipaksa untuk melayani tamu di sebuah apartemen sebagai salah satu contohnya.
Modus lainnya yang dapat digunakan oleh pelaku TPPO termasuk penggunaan teman korban untuk merekrut korban bekerja, pemaksaan dengan ancaman kekerasan, penyebaran foto, atau penggunaan obat bius. Kasus TPPO di Jakarta sendiri terjadi setiap tahun dengan jumlah kasus yang mencapai ratusan setiap tahunnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk waspada terhadap modus-modus ini guna melindungi diri dan keluarga dari ancaman TPPO.
