Konflik agraria yang marak di daerah seringkali berujung pada tindakan premanisme, demikian yang ditegaskan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya. Untuk mengatasi masalah ini, pihak kepolisian menggelar diskusi kelompok terfokus (focus group discussion/FGD) dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait. Tujuan dari FGD ini adalah untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam menangani konflik agraria dan aksi premanisme yang terjadi di daerah tersebut.
Dalam acara tersebut, hadir perwakilan dari Pemprov DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Provinsi Banten untuk memberikan pandangan mereka terkait penanganan konflik lahan di wilayah masing-masing. Kombes Pol Wira Satya Triputra juga menekankan pentingnya melaporkan konflik agraria yang cenderung menuju praktik premanisme agar dapat ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
Lebih lanjut, Wira menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah oleh aksi premanisme dalam bentuk apapun. FGD tersebut juga dihadiri oleh sejumlah nara sumber dari instansi pemerintah dan menyoroti peningkatan kasus premanisme di Indonesia, termasuk di Jakarta. Dengan adanya operasi serentak yang diluncurkan oleh Polri, diharapkan dapat menyelesaikan kasus-kasus premanisme yang terjadi di berbagai daerah.