Grand Prix Kanada memperlihatkan tantangan besar bagi Ferrari, terutama setelah performa yang kurang optimal di Montreal. Charles Leclerc, pembalap asal Monako, mengakui kesalahan dalam latihan bebas, yang kemudian memengaruhi kualifikasi dan posisi startnya di posisi kedelapan. Meski Ferrari berusaha mengadopsi strategi balapan yang agresif, seperti menggunakan ban keras, namun hasilnya tak sesuai harapan.
Selama balapan, Leclerc mencoba berjuang melawan pembalap lain dengan strategi pit stop tunggal yang diusulkan olehnya. Namun, realitas lapangan menunjukkan bahwa keputusan ini tidak membawa perubahan signifikan. Ferrari juga harus memperhitungkan kecepatan lawan, seperti George Russell dan Max Verstappen, yang mempersulit upaya mereka.
Leclerc berusaha menjelaskan strategi balapan yang kompleks setelah lomba, namun hasil akhirnya tetap menunjukkan eksekusi yang kurang optimal oleh Ferrari. Meskipun upaya Leclerc untuk tetap di trek tanpa pit stop tambahan masuk akal, namun situasi pada lomba itu membuatnya sulit bersaing dengan pembalap lain yang melakukannya.
Dalam menghadapi tantangan di trek Montreal, Ferrari perlu memperbaiki aspek eksekusi strategi mereka. Keterampilan beradaptasi dengan kondisi balapan dan menjaga ban agar tetap dalam kondisi optimal perlu diperhatikan. Meskipun kecepatan mobil tetap penting, tapi eksekusi dan strategi yang tepat juga harus menjadi fokus utama untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.