Pedoman balap F1 telah menjadi topik perdebatan yang hangat selama setahun terakhir, mengalami banyak perubahan untuk musim 2025 setelah beberapa insiden terkenal dan dialog yang intens dengan para pembalap. Setelah disimpan dengan rahasia selama waktu yang lama, badan pengatur FIA pada akhirnya merilis versi terbaru pedoman tersebut untuk penggunaan pada tahun 2025. Salah satu poin yang paling banyak diperdebatkan adalah masalah prioritas antara mobil dalam duel roda ke roda serta keberadaan ruang kosong di pintu keluar, yang dapat mempermudah proses penyalipan. Klausul dalam pedoman tersebut menjelaskan dengan rinci aturan dan panduan bagi pembalap dalam melakukan manuver di lintasan, termasuk mengenai penyalipan di dalam tikungan dan di sisi luar.
Dokumen tersebut bertujuan untuk memberikan panduan kepada kompetitor agar dapat memahami bagaimana para steward akan menilai suatu insiden yang terjadi. Meskipun bersifat sebagai panduan, bukan peraturan yang bersifat mengikat, dokumen ini membantu memperjelas aturan dan tata cara yang harus diikuti oleh para pembalap. Selain itu, pedoman tersebut juga menyediakan informasi mengenai batas lintasan serta pemikiran dari beberapa pembalap terkait transparansi yang diperlukan dalam olahraga balap. Dokumen terpisah yang merinci sistem penalti dan poin penalti juga diterbitkan oleh FIA, yang menarik perhatian publik karena keterlibatan pembalap Red Bull, Max Verstappen dalam hal larangan membalap secara otomatis selama akhir pekan di Austria. Sekalipun dokumen ini disajikan sebagai panduan, hal tersebut merupakan langkah positif dalam meningkatkan transparansi dan pemahaman aturan yang berlaku dalam olahraga balap Formula 1.