Ponorogo telah menegaskan diri sebagai kota budaya dan musik yang berkembang. Konser Dewa 19 dengan judul Kidung Aruna Kinanthi sukses diselenggarakan di Alun-alun Ponorogo, menjadi momen spesial dalam perayaan Hari Jadi Ponorogo ke-529 serta HUT ke-80 RI. Acara ini tidak hanya menjadi sorotan bagi warga Ponorogo, tetapi juga menjadi panggung nostalgia dan kebanggaan bagi mereka.
Sebagai kabupaten dengan julukan Bumi Reog, Ponorogo bukan hanya sukses dalam menggelar konser Dewa 19, namun juga dalam menunjukkan standar keamanan yang luar biasa. Band legendaris asal Surabaya ini membawakan sekitar 15 lagu hits mereka, termasuk “Separuh Nafas”, “Kangen”, dan “Roman Picisan”, yang berhasil memukau lebih dari 50 ribu penonton yang memadati Alun-alun Ponorogo.
Ahmad Dhani, pentolan Dewa 19, memberikan apresiasi atas tingkat keamanan yang bertahan di acara ini. Ia menekankan bahwa Ponorogo telah menjadi tolak ukur keamanan dalam penyelenggaraan event publik di Indonesia. Sementara itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Ponorogo atas kemampuan mereka menjaga keamanan dan martabat kota.
Tifany, seorang penonton dalam konser tersebut, mengakui kekagumannya terhadap keharmonisan masyarakat Ponorogo. Dia menyatakan betapa luar biasanya suasana harmonis yang ada di kota tersebut. Setelah konser, ribuan penonton meninggalkan Alun-alun Ponorogo dalam keceriaan, banyak di antara mereka berfoto-foto di area sekitar.
Upaya pengamanan konser Dewa 19 melibatkan 700 personel, termasuk TNI, Polri, Brimob, dan tim escape khusus untuk evakuasi VIP. Skema lalu lintas di sekitar Alun-alun diatur secara ketat serta bantuan diperoleh dari Polres tetangga, seperti Madiun, Trenggalek, dan Wonogiri, demi menjaga keamanan di perbatasan. Keseluruhan, konser Dewa 19 di Ponorogo tidak hanya menjadi hiburan bagi ribuan penonton, tetapi juga menunjukkan keberhasilan dalam penyelenggaraan yang terselenggara dengan baik.