Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Melebihi 4 Persen Menurut Proyeksi

by -352 Views
Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Melebihi 4 Persen Menurut Proyeksi

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) diperkirakan akan berada di kisaran 4,41 persen–5,31 persen pada tahun 2024.

“Secara pertumbuhan ekonomi, kami memproyeksikan bahwa perekonomian Kaltara pada tahun 2024 akan tetap tumbuh positif, yaitu di kisaran 4,41–5,31 persen (YoY),” kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltara, Seno Indarto di Tarakan, Ahad (3/12/2023).

Kinerja positif pada tahun 2024 diperkirakan akan didorong oleh pembangunan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti Kawasan Industri Hijau (KIHI), jalan perbatasan Malinau – Krayan, dan Proyek Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan.

Selain itu, sektor industri pengolahan juga diperkirakan akan turut mendorong kinerja positif perekonomian seiring dengan potensi perbaikan permintaan sejumlah komoditas seperti olahan ikan, minyak sawit mentah (CPO), serta pabrik kertas yang diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2024.

Ketegangan geopolitik global yang terus berlanjut berpotensi menghambat rantai distribusi komoditas yang diprakirakan berdampak pada pertumbuhan harga jual sejumlah komoditas ekspor utama.

“Seperti batu bara dan menjadi salah satu faktor penahan pertumbuhan PDRB Kaltara yang lebih tinggi tahun 2024,” kata Seno.

Di sisi inflasi, diperkirakan pada kisaran 2,5 plus minus satu persen yang didorong oleh prakiraan kondisi cuaca yang lebih kondusif pada tahun 2024 sehingga terjadi peningkatan produktivitas.

Dalam kesempatan ini juga disampaikan bahwa ekonomi Kaltara pada tahun 2023 terus menguat pada kuartal III 2023. PDRB Kaltara pada kuartal III 2023 tumbuh positif sebesar 4,79 persen dan merupakan yang tertinggi kedua di regional Kalimantan. Serta capaian inflasi tercatat sebesar 2,21 persen yang lebih rendah dari inflasi Kalimantan dan nasional. Stabilitas sistem keuangan Kaltara juga tetap kuat dengan risiko yang terjaga.

Sumber: Republika