Prabowo Menyarankan Gerindra Dukung Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta

by -169 Views
Prabowo Menyarankan Gerindra Dukung Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta

Debat pertama Capres telah memicu diskusi hangat tentang dukungan Prabowo Subianto dan Partai Gerindra terhadap Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Pada Selasa (12/12/2023), Prabowo menegaskan bahwa Anies menjadi Gubernur DKI berkat dukungan dari Gerindra dan tanpa demokrasi, Anies tidak akan memperoleh posisi tersebut. “Saya yang mengusung Bapak Anies menjadi Gubernur. Tanpa demokrasi yang berjalan, Anda tidak akan menjadi gubernur,” tegas Prabowo dalam debat tersebut. Ahmad Muzani, Sekjen Partai Gerindra, memperkuat pernyataan Prabowo dengan menegaskan pengorbanan besar partainya dalam memenangkan Anies. “Kami menurunkan sekitar 2.300 kader dari seluruh Indonesia untuk memenangkan Pak Anies Baswedan,” ungkap Muzani dalam Rakornas di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/12/2023). Dia menambahkan bahwa kader Gerindra rela tidur di tempat umum demi kesuksesan Anies. Namun, Anies Baswedan, sebagai capres nomor urut satu, merespon pernyataan Prabowo dengan menegaskan bahwa Prabowo sendiri tidak tahan menjadi oposisi dan lebih suka bergabung dengan penguasa. “Pak Prabowo sendiri tidak tahan menjadi oposisi,” ungkap Anies dalam debat yang disiarkan langsung di YouTube Serambinews. Debat juga menyoroti isu ‘orang dalam’. Anies menyebut fenomena ini merusak meritokrasi dan etika di berbagai bidang kehidupan. “Ada fenomena ‘orang dalam’ yang merusak meritokrasi, membuat etika luntur,” kata Anies dengan tegas. Prabowo pun menanggapi dengan menyerahkan segalanya pada keputusan rakyat. “Demokrasi, kekuasaan tertinggi ada di rakyat, hakim yang tertinggi adalah rakyat. Tanggal 14 Februari rakyat yang akan mengambil keputusan,” ujar Prabowo, menegaskan bahwa rakyatlah yang akan menilai kesalahan atau khianat yang dilakukan oleh pihak berkuasa. Debat ini menandai pentingnya peran partai politik dalam politik Indonesia dan menggarisbawahi peran publik dalam menentukan arah politik yang akan diambil di masa depan. Perdebatan yang intens ini mencerminkan tantangan dan harapan besar yang dihadapi oleh negara ini menjelang pemilihan presiden yang semakin dekat. (SENOPATI)