Benarkah Marie-Antoinette Berkata Let Them Eat Cake Hingga Dibenci Rakyat

by -60 Views
Benarkah Marie-Antoinette Berkata Let Them Eat Cake Hingga Dibenci Rakyat
Benarkah Marie-Antoinette Berkata
Ilutrasi Ratu Marie-Antoinette.(Freepik)

 

SALAH satu kutipan yang dianggap paling terkenal dalam sejarah oleh Ratu Prancis Marie-Antoinette ketika diberi tahu bahwa rakyat Prancisnya tidak punya roti, ialah “Qu’ils mangent de la brioche”—”Biarkan mereka makan kue.” Dengan ucapan yang tidak berperasaan itu, sang ratu yang merupakan Istri Raja Prancis Louis XVI menjadi simbol yang dibenci dari monarki yang dekaden dan memicu revolusi yang akan menyebabkan Marie – Antionette kehilangan kepalanya beberapa tahun kemudian.

Tetapi apakah Marie-Antoinette benar-benar mengucapkan kata-kata yang menyebalkan itu?. Dilansir dari History, menurut para sejarawan  ucapan itu bukan berasal dari ratu yang terkenal sering foya-foya itu. Lady Antonia Fraser, penulis biografi ratu Prancis, percaya bahwa kutipan itu sangat tidak seperti biasanya bagi Marie-Antoinette. Sebab, ujar dia, meskipun gaya hidup sang ratu sendiri tidak dapat disangkal mewah ataupun tidak menunjukkan kepekaan terhadap penduduk Prancis yang miskin, Marie Antoinette kerap menyelenggarakan acara amal.

Baca juga : Gelang Marie Antoinette Dilelang

Selain itu, yang lebih meyakinkan ialah fakta bahwa kisah “Biarkan mereka makan kue” telah beredar selama bertahun-tahun sebelum tahun 1789. Kisah ini pertama kali diceritakan dalam bentuk yang sedikit berbeda tentang Marie-Thérèse, putri Spanyol yang menikah dengan Raja Louis XIV pada tahun 1660. Ia diduga menyarankan agar orang Prancis memakan “la croûte de pâté” (atau kulit pâté).

Selama abad berikutnya, beberapa bangsawan abad ke-18 lainnya juga disalahkan atas pernyataan tersebut, termasuk dua bibi Louis XVI. Yang paling terkenal, filsuf Jean-Jacques Rousseau memasukkan kisah pâté dalam Confessions-nya pada tahun 1766, mengaitkan kata-kata itu dengan “seorang putri agung” (mungkin Marie-Thérèse).

Siapa pun yang mengucapkan kata-kata yang tak terlupakan itu, hampir pasti bukan Marie-Antoinette. Sebab, saat Rousseau menulis mengenai itu, Antoinette baru berusia 10 tahun— kemudian ia menikahi pangeran Prancis saat berusia 13 tahun dan delapan tahun setelahnya ia menjadi akan menjadi ratu. (H-3)
 

 

Source link