Erupsi Gunung Lewotobi, 90 Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Dibatalkan

by -12 Views
Erupsi Gunung Lewotobi, 90 Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Dibatalkan
Erupsi Gunung Lewotobi, 90 Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Dibatalkan
Ilustrasi(MI/Arnoldus Dhae)

DAMPAK erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus terjadi. Hingga Rabu (13/11), ada 90 penerbangan dari dan ke Bali yang akhirnya dibatalkan.

General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab saat dikonfirmasi Rabu (13/11), mengatakan pihaknya bersama seluruh elemen terkait terus memantau kondisi keamanan dan kenyamanan ruang udara Bandara Ngurah Rai Bali. 

Hingga Rabu (13/11), pukul 13.00 Wita, terdapat 26 penerbangan domestik, yaitu 13 keberangkatan dan 13 kedatangan yang terdampak. Selain itu, terdapat 64 penerbangan internasional, yakni 34 keberangkatan dan 30 kedatangan yang terdampak. Jumlah ini belum ditambah penerbangan pada sore ini hingga malam. 

Penerbangan di bandara itu sudah terdampak sejak 4 November atau sehari setelah erupsi pertama Gunung Lewotobi Laki-Laki pada 3 November lalu. Pada periode 8-12 November tercatat sebanyak 84 penerbangan domestik dan internasional yang terdampak, terdiri dari 36 penerbangan keberangkatan dan 48 kedatangan.

Atas peristiwa alam yang berdampak pada penerbangan ini, pihak maskapai memberikan pilihan kepada para penumpang untuk pengembalian dana (refund), penjadwalan ulang (reschedule), atau pengaturan rute ulang (re-route). 

“Untuk pelayanan bagi penumpang penerbangan terdampak, kami menyiapkan helpdesk dan refreshment berupa air mineral berlokasi di lantai 2 terminal internasional dan area customer service terminal domestik,” ujarnya.

PT Angkasa Pura Indonesia telah mengantisipasi hal tersebut dengan melaksanakan aerodrome observation melalui papertest dengan hasil negatif, tidak ditemukan abu vulkanis di area bandara.

Hal tersebut juga diperkuat dengan informasi dan prediksi arah abu vulkanis oleh BMKG serta airspace observation berdasarkan pantauan Perum LPPNPI dan pilot report atau laporan pilot. Sehingga dapat dinyatakan oleh otoritas bandara setempat, ruang udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Rabu (13/11), tidak terdampak abu vulkanis dan bandara beroperasi normal.

Pihak bandara juga telah memiliki Airport Disaster Management Plan (ADMP) berupa dokumen terkait penanganan bandara saat terjadi peristiwa kedaruratan alam. Posko bersama di ruang Airport Operation Control Centre (AOCC) juga telah difungsikan untuk memantau situasi terkini dengan seluruh stakeholder terkait.

PT Angkasa Pura Indonesia dan seluruh instansi komunitas bandara senantiasa memperbarui perkembangan situasi dan berharap kondisi dapat segera normal kembali. (OL/J-3)

Source link