Tentara Israel Marah karena Putra PM Netanyahu Tidak Dipanggil untuk Perang

by -136 Views
Tentara Israel Marah karena Putra PM Netanyahu Tidak Dipanggil untuk Perang

BANDA ACEH – Angkatan Darat Israel marah dan menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkhianat karena tidak memanggil Yair Netanyahu, putranya yang menjadi tentara cadangan, untuk berperang melawan Hamas.

Times of London melaporkan bahwa saat ini Yair berada di Florida, AS, untuk kegiatan amal. Seorang tentara Israel, yang tidak ingin namanya disebutkan, mengatakan, “Yair menikmati hidup di Miami Beach, kami berada di garis depan menghadapi Hizbullah.”

Tentara lainnya mengatakan orang-orang yang bertanggung jawab atas situasi ini tidak memikul beban mereka, dan ini memunculkan ketidakpercayaan dan kemarahan di kalangan tentara.

“Saudara-saudara kita, ayah-ayah kita, dan anak-anak kita, akan maju ke garis depan, tetapi Yair masih tidak ada di sini,” kata seorang tentara Israel yang enggan menyebutkan namanya karena alasan keamanan. “Ini tidak membantu membangun kepercayaan pada pemimpin negara.”

Seorang tentara cadangan Israel lainnya mengatakan, “Saya terbang dari AS, meninggalkan pekerjaan dan keluarga, untuk menghadapi Hamas.”

“Tidak mungkin bagi saya untuk tetap tinggal di AS dan bekerja, saat Israel diserang. Tetapi mengapa putra perdana menteri tidak ada di sini?” tambahnya.

Perang melawan Hamas dan Hizbullah, menurut beberapa tentara Israel yang berada dekat dengan Gaza, seharusnya menjadi momen untuk menyatukan warga Israel. Setiap orang, katanya, harus ada di sini. Siapa pun.

Semua warga Israel menjalani wajib militer dan harus siap dipanggil saat diperlukan. Yair Netanyahu sekarang berusia 32 tahun. Dia juga menjalani wajib militer, tetapi pengabdiannya di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bukan sebagai tentara tempur, tetapi sebagai juru bicara.

Yair pindah ke AS awal tahun 2023 setelah membuat postingan yang mengkritik warga Israel yang anti-reformasi peradilan. PM Netanyahu meluncurkan reformasi peradilan, yang memicu ratusan ribu orang turun ke jalan dan mayoritas politisi marah.

Yang lebih tidak terhormat adalah Yair menyebut warga Israel yang memprotes reformasi peradilan sebagai teroris. Dia juga menuduh AS merencanakan kekacauan tersebut.

Sekarang Yair menggalang dana untuk 120 ribu warga Israel yang dievakuasi dari utara dan selatan sejak serangan Hamas. Sebuah foto menunjukkan Yair Netanyahu mengurus paket bantuan di gudang Yedidim USA, sebuah badan amal Yahudi di Fort Lauderdale.

Hampir 360 ribu warga Israel, yang tersebar di seluruh dunia, dipanggil untuk menjadi relawan tempur setelah serangan Hamas. Rencananya, Israel akan melancarkan serangan darat ke Gaza, tetapi belum ada indikasi apakah rencana itu akan dilaksanakan.

Sumber: Gelora