Lemahnya Kondisi Istri dalam Kasus Kematian Ayah dan Anak, Skor HB Hanya 7

by -128 Views
Lemahnya Kondisi Istri dalam Kasus Kematian Ayah dan Anak, Skor HB Hanya 7

Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto (RS Polri) Kramat Jati menginformasikan bahwa kondisi NP, istri dari ayah berinisial H (50) dan ibu dari anaknya A (2) yang jasadnya ditemukan membusuk di Koja, Jakarta Utara, masih lemah. Tekanan darah rendah karena berhari-hari tidak makan.

“Tekanan darahnya rendah karena berhari-hari tidak mau makan,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Kondisi tersebut terjadi sejak NP dirawat di RS Polri Kramat Jati setelah dirujuk dari RSUD Koja beberapa waktu lalu. “HB-nya rendah, biasanya orang normal sekitar 13/14 gitu kan. Nah, saat kita periksa HB-nya 7. Mungkin dia sakit lama atau kurang darah. Nah, itu harus kami perbaiki supaya HB-nya minimal 10,” ucapnya.

Hariyanto memastikan bahwa NP tidak mengalami luka apapun.

Terkait autopsi jasad ayah dan anak tersebut, Hariyanto mengatakan bahwa hasil autopsi masih belum selesai dilakukan sehingga penyebab kematian belum diketahui.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara melibatkan tim ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Universitas Indonesia dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) yang ketiga kali untuk membantu penyelidikan kasus kematian ayah dan anak di Koja.

Tim ahli dari UI tersebut bekerja sama dengan tim gabungan ahli hispatologi forensik, ahli toksikologi forensik, tim identifikasi, dan tim gabungan Reskrim Polres Jakarta Utara serta Kepolisian Sektor Koja.

Penyebab kematian ayah dan anak yang jenazahnya ditemukan di rumah mereka di Koja, Jakarta Utara, hingga saat ini masih belum diketahui. Tim olah TKP telah datang dua kali pada Selasa.

Korban bernama Hamka Rusdi (50) adalah seorang bapak beranak dua, pemilik usaha pemberangkatan ibadah haji/umrah. Selain itu, dia juga memiliki rumah sendiri, satu unit mobil, dan sepeda motor.

Toksikologi akan digunakan untuk mengidentifikasi adanya unsur keracunan atau penggunaan obat-obatan terlarang yang mungkin berhubungan dengan kematian korban. Histopatologi forensik akan membantu mengungkap kemungkinan korban menderita penyakit sebelum meninggal.

Ahli psikologi forensik juga diperlukan untuk mengidentifikasi TKP dari segi psikologi.

Sumber: Republika