Gunakan Produk Domestik, Interior Kantor Presiden di IKN Dipugar

by -182 Views
Gunakan Produk Domestik, Interior Kantor Presiden di IKN Dipugar

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa interior Istana Negara dan Kantor Presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menggunakan produk dalam negeri. “Istana Negara dan Kantor Presiden InsyaAllah 100 persen interiornya menggunakan produk dalam negeri,” ujar Basuki di Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Basuki mengatakan, lampu-lampu istana dan kantor presiden didesain khusus dari Lombok dan Boyolali. Kemudian pintu-pintu istana dan kantor presiden didesain semuanya menerapkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). “Semua harus menggunakan produk dalam negeri. Untuk itu sekali lagi rekan-rekan sekalian penyedia jasa konstruksi dan Kementerian PUPR, semua desainnya harus menggunakan produk dalam negeri,” kata Basuki.

Dia juga mengatakan bahwa TKDN harus digunakan dan disemangati bersama, atau kalau tidak pabriknya harus ada di Indonesia jika produk tersebut belum bisa diproduksi di Indonesia. Hal ini bertujuan supaya sektor jasa konstruksi bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Pembangunan Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN Nusantara, Kalimantan Timur ditargetkan selesai pada Juli 2024 sehingga upacara perayaan 17 Agustus 2024 dapat dilaksanakan di ibu kota baru tersebut.

Sebagai informasi, capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di atas 85 persen. Untuk TKDN memang cukup tinggi capaiannya, karena pembangunan IKN tidak banyak menggunakan produk dan material luar. Untuk sementara dari sisi material, pilihan teknologi, jenis bangunan, prasarana dan sarana yang dibangun memungkinkan untuk menggunakan produk-produk dalam negeri.

Pemerintah terus meningkatkan pembelian Produk Dalam Negeri (PDN) dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), karena hal ini sangat strategis dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

IKN Nusantara sendiri dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju, sesuai Visi Indonesia 2045. Dibangun dengan identitas nasional, IKN mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris serta mempercepat transformasi ekonomi Indonesia.