Ratusan massa telah berhasil menerobos penghalang polisi di sekitar kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Yerusalem pada Sabtu (4/11/2023). Polisi sempat menahan pengunjuk rasa yang marah atas kegagalan Israel yang menyebabkan serangan dari Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu. Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Channel 13 Television Israel, lebih dari tiga perempat warga Israel percaya bahwa Netanyahu harus mengundurkan diri. Lebih dari 60 persen warga juga menginginkan negara tersebut mengadakan pemilihan umum segera setelah perang berakhir.
Dalam jajak pendapat tersebut, 44 persen warga Israel menyalahkan Netanyahu atas serangan tersebut, sementara 33 persen menyalahkan kepala staf militer dan pejabat senior IDF, dan 5 persen menyalahkan Menteri Pertahanan. Ribuan orang di Israel turun ke jalan saat tekanan terhadap Netanyahu meningkat karena kurangnya kesiapan pemerintah dalam menghadapi serangan Hamas dan penanganan krisis tawanan. Netanyahu juga telah menghadapi tuduhan korupsi dan rencana untuk membatasi kekuasaan peradilan yang telah memicu protes massal.
Netanyahu sendiri belum mengambil tanggung jawab pribadi terkait kegagalan serangan mendadak yang membuat ratusan pejuang Hamas menyerbu Israel selatan pada tanggal 7 Oktober 2023. Serangan tersebut menyebabkan lebih dari 1.400 kematian dan 240 orang ditahan. Di sisi lain, perang yang dilakukan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 9.400 warga Palestina, kebanyakan adalah wanita dan anak-anak.
Pasukan Israel juga telah membunuh tiga warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki pada hari Minggu (5/11/2023), meningkatkan jumlah korban tewas. Sebuah kelompok hak asasi manusia melaporkan bahwa ribuan pekerja Palestina dari Gaza yang bekerja di Israel telah kehilangan izin dan banyak juga yang ditahan dan mengalami perlakuan tidak manusiawi.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, telah menyerukan jeda kemanusiaan di Gaza. Namun, menteri dari Yordania dan Mesir menolak sikap tersebut dan justru menekankan perlunya gencatan senjata segera sesuai dengan seruan para pemimpin Arab lainnya.
Sayap bersenjata Hamas mengklaim bahwa lebih dari 60 tawanan hilang akibat serangan udara Israel di Gaza. Juru bicara Brigade Qassam, Abu Obeida, juga melaporkan di akun Telegram bahwa 23 jenazah tawanan Israel terperangkap di bawah reruntuhan. Pihak Hamas mengkritik agresi brutal Israel terhadap Gaza yang menghambat akses mereka terhadap tawanan tersebut.
Sumber: Gelora (https://www.BANDA ACEH/2023/11/rumah-pm-israel-benjamin-netanyahu.html)