BANDA ACEH – Gunung Marapi mencuri perhatian masyarakat. Karena, puluhan pendaki terjebak saat Gunung Marapi tiba-tiba meletus.
Bahkan, kisah yang paling mengerikan adalah kesaksian seorang pendaki bernama Muhammad Fadli (20). Saat kejadian, Fadli mengatakan bahwa dia dan 17 rekannya masih berada di area Gunung Marapi.
Mereka tidak tahu bahwa gunung itu akan meletus. Mereka tiba-tiba terkejut dengan letusan dari kawah Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar).
Pada saat itu, Fadli dan rombongannya hendak turun untuk mengakhiri pendakian. Namun, letusan tiba-tiba membuat Fadli dan semua pendaki panik.
Saat kejadian itu, dia dan rekannya berada di cadas Gunung Marapi. “Suara gemuruh begitu keras, lontaran abu vulkanik menjulang tinggi. Kami tak hentinya dihujani batu yang keluar dari kawah,” cerita Fadli mengenang insiden tragis itu.
Ketika gunung meletus, dia mengaku berupaya menyelamatkan diri. Dia berhasil berlindung di balik batu besar, tepat di tengah hujan batu dari kawah.
Namun, saat berlindung, dia mencoba menahan beban batu dengan tangannya. Akibatnya, jarinya hampir putus oleh hujan batu.
Dengan penuh luka dan badan melepuh, dia mencoba bangkit untuk perlahan turun dari Gunung Marapi. Dia saling bergandengan tangan dengan lima pendaki lain untuk turun.
Akhirnya, mereka ditemukan oleh tim SAR setelah Fadli berhasil menghubungi Pos Pendakian Bukit Palano. Dia bersama empat pendaki lainnya berhasil dievakuasi.
