Anggota Komisi IV DPR RI Ravindra Airlangga meminta pemerintah memperluas akses pupuk bersubsidi bagi para petani meskipun ada kenaikan harga. Ravindra mengatakan bahwa meskipun harga pupuk naik, pemerintah harus memastikan bahwa petani tetap bisa mendapatkan pupuk dengan mudah.
Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan jumlah kios pupuk bersubsidi dan Kartu Tani. Ravindra juga menyadari bahwa ada kenaikan harga pupuk di pasar dunia akibat dari naiknya harga bahan baku karena konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Di sisi lain, Ravindra juga menyatakan bahwa produksi pupuk di dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu diperbanyak kios pupuk agar warga yang telah memiliki Kartu Tani dapat dengan mudah mendapatkan pupuk bersubsidi.
Ravindra juga menyatakan bahwa permintaan ini muncul sebagai tanggapan terhadap keluhan dari para petani di Kabupaten Bogor yang kesulitan mengakses pupuk. Beliau mendengar keluhan tersebut saat menggelar pertemuan dengan para petani di Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Dalam pertemuan tersebut, banyak petani mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Salah satu petani, Haji Bubun, mengeluhkan bahwa ia harus membeli pupuk dengan harga yang lebih tinggi daripada petani lain.
“Saya punya sawah ditanami padi, tapi kenapa pupuknya harganya Rp 5.000 per kilo sementara petani lain cuma Rp 2.600,” ujar Haji Bubun.
Artikel ini telah diambil dari Republika.